Bos Sat Nusapersada: Xiaomi Butuh 50 Ribu Tenaga Kerja di Batam!

Bos Sat Nusapersada: Xiaomi Butuh 50 Ribu Tenaga Kerja di Batam!

Bos PT Sat Nusapersada Abidin saat bersama sejumlah pengusaha dan pejabat di Kepri berfoto di sepeda motor tenaga listrik Magnum (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kedatangan 24 calon investor komponen smartphone Xiaomi dari Tiongkok diperkirakan mampu menyerap 50 ribu tenaga kerja. Rencana perluasan pabrikasi Xiaomi memiliki total investasi sebesar USD 315 juta. 

Chief Executife Officer (CEO) PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan mengatakan, jika nantinya seluruh calon investor ini masuk ke Batam maka dapat mengurangi pengangguran di Batam. 

Sat Nusapersada merupakan perusahaan yang telah lebih dulu bermitra dengan Xiaomi untuk perakitan smartphone.

“Saya optimis, jika semuanya masuk ke Batam maka akan menyerap 50 ribu pekerja, bukan lagi 10 ribu,” ujar Abidin, Selasa (7/5/2018). 

Abidin menuturkan, ada masalah yang harus diselesaikan untuk membuat nyaman para calon investor tersebut. Abidin mengakui demo buruh bisa menjadi salah satu penghalang mereka masuk ke Batam.

Baca juga:

Buka Pabrik di Batam, Xiaomi Butuh 10 Ribu Pekerja

Nurdin Basirun: Banyak Pengusaha Minta KEK, Silakan Pilih

 

“Jangan demo-demo, itu hanya membuat takut para investor,” katanya.

Namun ia tetap mengusahakan agar para investor itu mantap berinvestasi ke Batam.

“Ratusan ribu orang yang menganggur itu tetap kami pikirkan, saya coba yakinkan mereka untuk investasi di Batam,” katanya.

Para perusahaan asal Tiongkok itu mengikuti supplier Investment summit di Radisson Hotel, Batam (7-8/5/2018). 

Kegiatan ini untuk membantu para Perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama Perwakilan Xiaomi untuk Indonesia melaksanakan kegiatan ini untuk pertama kali di Indonesia.

Pimpinan Xiaomi untuk Indonesia, Steven Shi mengatakan bahwa melalui supplier investmen summit dapat menjamu para supplier global.

“Melalui kegiatan berbeda di acara ini, kami yakin bahwa para supplier dapat melihat secara langsung besarnya potensi  pasar serta memahami iklim investasi di Indonesia, khususnya Batam,” ujar Steven, Senin (7/5/2018). 

Baca juga:

Reaksi Ojek Pangkalan di Tanjungpinang Sambut Go-Jek Bikin Kaget

Kebijakan Pemutihan Pajak Diserbu, Pemilik Kendaraan: Selama Ini Sibuk Kerja

Terungkap Motif Gadis China Coba Bunuh Diri di Goodway

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews