Alamak, Pria yang Tewas Gantung Diri di Kijang Diduga LGBT

 Alamak, Pria yang Tewas Gantung Diri di Kijang Diduga LGBT

Ilustrasi

Bintan - Kasus gantung diri Kardinus Rinyuang (21) menyibak fakta baru yang membuat geger. Wardi, rekan korban yang mengenakan kaos oblong berwarna merah jambu (pink) dengan celana ketat model joger berbahan karet warna hitam tampak mengela napas sambil menggerutu.

Disela-sela pemeriksaan di Mapolsek Bintan Timur (Bintim), ia angkat bicara tentang suatu hal yang tak terduga sebelumnya.

"Dia yang meninggal, kita juga ikutan susah. Dari pagi saya disini penuhi pemeriksaan polisi," ujar Wardi sambil bersendar di kursi tunggu depan ruang Unit Reskrim Polsek Bintim, Kamis (18/10/2018).

Wardi bercerita bahwa korban itu merupakan teman sekampungnya di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Setahun lalu, korban merantau dan datang ke Tanjungpinang.

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi, Ini Kronologi Karyawan Swalayan Gantung Diri

Kedatangan korban di Kota Gurindam ini untuk mencari kerja. Karena berkawan lama, dia akhirnya memasukan korban bekerja di Lapangan Futsal yang berada di Jalan Sekep, Kecamatan Tanjungpinang Barat.

"Korban satu kerja sama dengan saya. Selama bekerja di sana korban tidur di mess yang berada di belakang lapangan futsal," sebutnya.

Selama bekerja di sana, lanjut Wardi, dia selalu melihat korban dengan teman barunya, Julianto. Bahkan mereka berdua sering tidur dalam satu kamar di mess tersebut. Ada dugaan keduanya LGBT.

Menurut dia, kedekatan korban dengan Julianto tidak sama seperti hubungan pertemanan biasa. Melainkan memiliki hubungan spesial seperti layaknya pasangan kekasih.

"Hubungan mereka (korban dan Julianto) sangat dekatlah. Kalau sudah pacaran kurang tahu juga. Tapi kayak bukan teman biasa gitulah," jelasnya.

Namun dia sudah tidak mendengar kabar itu sejak sebulan lalu. Karena korban sudah mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. Anehnya, Kamis (18/10/2018) dia dihubungi oleh anggota kepolisian sekitar pukul 07.00 WIB untuk dimintai keterangan.

"Pas tadi pagi dihubungi polisi. Dikabarkan bahwa korban meninggal dunia dan saya harus datang ke Kantor Polisi di Kijang (Bintan Timur) untuk dimintai keterangan," ucapnya.

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews