Demam Piala Dunia Menjangkiti Gang Pandu

Demam Piala Dunia Menjangkiti Gang Pandu

Warga Gang Pandu, Kampung Baru, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara (Binut), Bintan hias gang rumah mereka dengan pernak pernik dan gambar bendera peserta piala dunia. (foto: ary/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Euforia Piala Dunia di Rusia diluapkan warga di Bintan melalui kreatifitas. Seperti yang dilakukan Warga Gang Pandu, Kampung Baru, Kelurahan Tanjunguban Utara, Kecamatan Bintan Utara.

Puluhan pemuda dan orangtua yang berdomisili di RT 002/RW 003  itu menghias gang rumah mereka dengan pernak pernik dan gambar bendera peserta piala dunia.

Pemandangan ini menjadi buruan warga dari daerah lainnya. Sebab Gang Pandu ini merupakan gang satu-satunya yang penuh warna warni dengan nuansa piala dunia.

Indra Tegela Baga (40) merupakan warga setempat yang menginisiasi ide tersebut. Dia bersama para orangtua dan pemuda lainnya secara swadaya mewarnai seluruh tembok dan lantai di gang tersebut.

"Gang dengan lebar 2 meter dan panjang 70 meter tersebut kami warnai bersama. Lantai beralaskan paving blok diberi warna warni dan dinding digambar negara peserta piala dunia yang pastinya menjadi unggulan warga setempat," ujarnya, Rabu (20/6/2018).

Baca juga:

4 Keunggulan Spayol Usai Menang Lawan Iran

The Hitman Diego Costa, Bawa Spanyol Bekuk Iran 1-0

 

Pengecatan dan penataan gang bernuansa piala dunia itu menelan waktu 10 hari. Dikerjakan secara gotong royong sebelum lebaran yaitu usai solat tarawih sampai imsak. Sehingga dapat diselesaikan saat piala dunia itu dibuka.

Sebagai Bentuk Cinta

Mewarnai gang ini sebagai bentuk kecintaan warga terhadap olahraga sepak bola. Kemudian juga sebagai partisipasi warga Bintan dalam mengikuti perlombaan mewarnai lingkungannya dengan pernak pernik piala dunia di salah satu stasiun televisi swasta.

"Gang inilah satu-satunya gang demam piala dunia. Kami juga ikut-ikut perlombaan mewarnai pesta piala dunia di salah satu Tv, siapa tahu beruntung dan menang," jelasnya.

Mengenai biaya yang habis untuk menghias gang tersebut, kata Indra, tidak sampai buat kocek celana bolong. Cat dengan berbagai warna itu dibeli secara swadaya dari masyarakat.

Sedangkan cat yang habis untuk mewarnai lantai dan tembok berkisar 10 kaleng berukuran 5 Kg.

"Semuanya merasa puas dengan kreasi ini, karena semua negara peserta ada. Sesuai yang dijagokan masing-masing warga," ucapnya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews