Apa Dosa Jefridin Dicopot Rudi?

Apa Dosa Jefridin Dicopot Rudi?

Jefridin (Foto: dok. pribadi)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Batam Jefridin dicopot Wali Kota Batam Rudi. Jefridin di-staf ahlikan.

Pencopotan Jefridin ini mengejutkan banyak pihak. Belum diketahui apa “dosa” Jefridin. 

Selama ini Jefridin dikenal sebagai sosok yang tak neko-neko. Bahkan Jefridin sempat hendak mendampingi Rudi sebagai calon wali kota Batam pada Pilkada 2015 lalu.

Informasi yang dihimpun batamnews.co.id di lapangan, ada dua nama kala itu yang digadang-gadangkan mendampingi Rudi, selain Jefridin ada Amsakar Achmad.

“Saat itu ada Amsakar dan Jefridin yang diusulkan menjadi pendamping Rudi,” ujar seorang tokoh partai di Batam kepada batamnews.co.id.

Keduanya dalam sebuah survei bertengger di posisi atas. Bahkan Jefridin juga dianggap memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding dengan Amsakar.

Hanya saja kala itu Jefridin ogah mundur sebagai PNS seperti langkah yang ditempuh Amsakar.

Namun bisa jadi Jefridin diskenariokan untuk hal yang lebih besar. 

Kabarnya pejabat kelahiran Selat Panjang Meranti itu tengah dipersiapkan menjadi seorang Sekretaris Daerah Kota Batam.

Sedangkan Zarefriadi memang sudah lama hendak dicopot Rudi. Zaref merupakan orang yang termasuk ‘berani’ menolak keinginan Rudi menyokongnya di Pilkada.

Zaref kabarnya sudah siap dicopot atau menanggung risiko karena itu. 

Baca juga:

Apa Dosa Jefridin Dicopot Rudi?

 

Jabatan kepala Dispenda merupakan jabatan prestisius di sebuah pemerintahan. Tidak saja dari segi jabatan, namun dari segi pemasukan juga terbilang besar, dibandingkan dengan kepala dinas lainnya di lingkungan yang sama.

Bahkan seorang kepala Dispenda bisa membawa uang hingga mencapai Rp 50 juta ke rumah dari berbagai tunjangan dan gaji.

Gaji itu bahkan hampir menyamai gaji seorang Presiden RI. Dilansir dari liputan6.com, gaji bersih seorang presiden Jokowi hanya sekitar Rp 62.740.000.

Langkah Rudi mencopot Jefridin ini bisa jadi memberi peluang kepada tim Rudi dalam Pilkada lalu yang “berjasa” mendudukkannya ke kursi Batam 1.

Lagi pula sebagai seorang kepala daerah, Rudi tentu saja tak terlepas dari utang politik, dan bagi-bagi jabatan. Terutama untuk orang-orang dekatnya yang dianggap berjasa.

Namun Rudi sepertinya masih menyimpan rapat nama kepala Dispenda dari kejaran wartawan. Meski Jefridin sudah ditarik menjadi staf ahli, namun sejauh ini nama kepala Dispenda yang baru belum diumumkan.

Kendati demikian Rudi harusnya menempatkan orang yang tepat dalam menjalankan roda pemerintahan.

Menempatkan orang yang tepat sama halnya sebagai upaya memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Batam. 

Pasalnya tak bisa dipungkiri, proses birokrasi di Kota Batam masih banyak keluhan.

Di berbagai lini masih ada banyak kelemahan. Terutama di dinas-dinas yang kerap berhubungan dengan masyarakat seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kecamatan-kecamatan hingga kelurahan, belum lagi di bidang perizinan.

Menjadikan pemerintahan yang transparan dan dikelola dengan baik adalah keniscayaan. 

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews