Batam, Batamnews - Yuni Sofia, seorang penjual gethuk di Batam, membuktikan bahwa usaha keras dan inovasi dapat mengubah makanan tradisional menjadi peluang bisnis yang menggiurkan. Dalam waktu hanya tiga tahun, Yuni berhasil membuka empat cabang usaha gethuk yang masing-masing cabangnya mencapai omzet harian tiga juta rupiah.

Pada tahun 2021, Yuni memulai usahanya di Bengkong Sarmen dengan inspirasi unik. “Saya terinspirasi menjual gethuk karena di Batam masih jarang yang menjual makanan khas Jawa ini,” ungkap Yuni. Makanan ini, meski tradisional, ternyata masih memiliki banyak penggemar.

Inovasi Yuni tidak hanya pada penjualan gethuk biasa. Ia menyajikan berbagai varian rasa dan bentuk yang menarik, seperti ongol-ongol pelangi, ongol-ongol gula merah, gethuk pisang, lupis, gethuk lindri, cenil, dan klepon. Variasi ini sukses menarik perhatian pelanggan dan meningkatkan penjualan secara signifikan.

Baca juga: Marwia, Perantau Sukses Membangun Usaha Pangsit Goreng di Batam

Kesuksesan cabang pertamanya mendorong Yuni untuk berekspansi lebih luas. "Kami memiliki empat cabang yang terletak di Bengkong Sarmen, Vihara Sungai Panas, pom bensin Sukajadi, dan Tiban. Cabang yang paling lama adalah di Tiban," jelas Yuni. Jam operasionalnya di Bengkong Sarmen dimulai dari pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Setiap hari, cabang-cabang Yuni menjual sekitar 300 porsi dengan harga Rp 10.000 per porsi. “Semua porsi habis terjual setiap hari. Produk kami tidak tahan lama, jadi kami pastikan semuanya laku setiap hari,” tambah Yuni.

Dengan semangat untuk terus maju, Yuni berencana untuk membuka lebih banyak cabang di Batam. “Harapannya, usaha ini semakin maju dan bisa membuka lebih banyak cabang,” tutur Yuni dengan penuh optimisme.

Penulis: Keassy Simanjuntak