Batam, Batamnews - Rizal, seorang pemuda berusia 19 tahun yang berasal dari Mandailing, memutuskan untuk merantau ke Batam. Keputusannya untuk merantau baru dijalani selama sebulan, namun ia sudah langsung terjun ke dunia usaha dengan berjualan pukis di pasar kaget.

Rizal memilih untuk berjualan pukis bukan semata-mata untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk menambah pengalaman dan memperluas wawasan. Pukis yang dijual oleh Rizal bukanlah hasil produksinya sendiri. Ia menjual produk tersebut milik orang lain dengan harga Rp 5.000 per bungkus.

"Omzet yang saya dapat per harinya itu tidak tentu, paling kecil biasanya saya dapat hanya Rp 100.000 saja. Hasil jualan ini saya bagi dua dengan pemiliknya," ucap Rizal.

Baca juga: Pedagang Bantal di Batam Berjuang di Tengah Kemelut Ekonomi

Namun, perjalanan Rizal tidak selalu mulus. Tantangan utama yang dihadapinya adalah ketika hujan turun dan jumlah pembeli menurun drastis. Keadaan ini sering kali membuat omzet harian menurun dan menguji ketangguhannya dalam berjualan di pasar.

Meskipun demikian, Rizal tidak menyerah. Harapannya ke depan adalah dapat membuka usaha sendiri. Ia bercita-cita untuk mandiri dengan memiliki usaha pukis miliknya sendiri, sehingga ia dapat mengatur dan mengembangkan bisnis sesuai dengan impiannya. 

Perjuangan dan semangat Rizal menjadi inspirasi bagi banyak pemuda yang ingin merintis usaha dari nol.

Penulis: Mutiara Prastika