Batam, Batamnews - Musabaqah Tilawatil Qur`an dan Hadist (MTQH) ke-X Kepulauan Riau yang diselenggarakan di Batam tidak hanya menyuguhkan keindahan bacaan suci Al-Quran dan Hadist, tetapi juga mempersembahkan keunikan dari bunga yang terbuat dari sisik ikan khas Bintan. 

Karya seni ini berhasil menjadi sorotan utama di stand Bintan, menarik perhatian banyak pengunjung dengan keindahan dan nilai artistiknya.

Para pengrajin lokal Bintan telah mengubah sisik ikan, yang sering dianggap sebagai limbah, menjadi bunga-bunga indah yang penuh warna. Setiap bunga ini dibuat dengan cermat dan teliti, menunjukkan kehalusan dan ketelitian yang luar biasa.

Keunikan bentuk dan palet warna yang cerah membuat karya ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga simbolis, merepresentasikan harmoni antara manusia dan alam.

Baca juga: Unik, Lingga dan Bintan Bikin Stand Bazar Berbentuk Gasing dan Masjid Pink di MTQH Kepri 2024

Bunga sisik ikan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga menjadi representasi dari usaha pelestarian alam dan pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Pameran di MTQH ini bukan hanya tentang kompetisi keagamaan, tetapi juga platform untuk mempromosikan kesadaran lingkungan dan kreativitas masyarakat lokal. Bunga sisik ikan dari Bintan telah membuktikan bahwa kreativitas dan kepekaan terhadap lingkungan dapat menciptakan produk yang tidak hanya indah tetapi juga memiliki nilai edukasi dan ekologis.

Karya seni ini tidak hanya memperkaya pengalaman MTQH di Batam tetapi juga menginspirasi pengunjung untuk lebih menghargai dan melindungi keanekaragaman hayati. Kehadiran bunga sisik ikan sebagai bagian dari dekorasi MTQH menegaskan betapa pentingnya inovasi dalam pelestarian alam dan memperkenalkan potensi besar dari sumber daya lokal.

Penulis: Mutiara Prastika