Komunitas Nesia

Yosafat: Ini Komunitas Bukan Money Game

Yosafat: Ini Komunitas Bukan Money Game

Dari kiri, Nurwahid (Ruby Manager, Batam), Yosafat Simamora (Emeral Manager, Medan) dan Robin Santana (Emeral Manager) di acara Dream Meeting Batam. (foto: istimewa)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Yosafat Simamora (YS), dan Robin Santana (RS), Emerald Manager Komunitas Nesia menyempatkan diri berbincang dengan Batamnews.co.id. Yosafat, pria asal Medan, Sumatera Utara ini mengaku hidupnya berubah drastis sejak ikut bisnis komunitas Nesia sejak Januari 2015 lalu.

Apa tanggapan Anda mengenai acara dream meeting di Batam ini?

YS: Saya senang sekali acaranya ramai begini. Karena Batam adalah salah satu prioritas komunitas Nesia secara nasional.

Kenapa Batam?

YS: Batam ini besar. Batam ini terdiri dari banyak pendatang, banyak suku yang berkumpul di sini untuk kerja. Pabrik yang banyak. Tapi target bisnis ini bukan mengumpulkan uang seperti bisnis-bisnis yang sudah tutup terdahulu. Ini bisnis yang mencari sebanyak-banyaknya anggota komunitas. Bisnis yang berada di bawah komunitas Nesia ini namanya dream for freedom.

Jika satu orang di Batam berasal dari Jawa dan dia pulang ke daerahnya mengembangkan bisnis ini kan sudah makin berkembang. Jika satu orang Sulawesi yang ada di Batam kembali ke daerahnya, kan artinya bisnis ini akan makin besar. Berkembang di Batam sama saja sudah mengembangkan sayap di Indonesia. Walau begitu, kita sudah ada di hampir semua kota di Indonesia.

Apa Batam dijadikan prioritas karena banyaknya perusahaan dan pabrik?

YS: Bukan. Justru bisnis ini tidak memungkinkan orang menaruh uang besar. Karena sistemnya tidak memungkinkan untuk itu.

Ilustrasinya begini. Jika anggota komunitas 5 juta orang dan kami mempunyai asuransi sendiri yang preminya Rp 500 ribu saja setiap bulan. Berapa uang yang terkumpul? Susah saya menghitung nolnya. Kemudian, Nesia membuka minimarket sendiri yang barang-barangnya akan dipasok dari UKM-UKM yang sudah bekerjasama, lalu setiap anggota berbelanja Rp 500 ribu saja setiap bulan melalui Nesia Card, berapa keuntungannya? Dan keuntungan ini akan dibagi ke anggota dalam bentuk satu persen satu hari.

Pertanyaan banyak orang, apakah bisnis komunitas ini akan tahan lama?

YS: Pasti tahan lama. Bisnis ini cuma akan mati kalau semua anggotanya tidak mau lagi keuntungan satu persen setiap hari.

Karena ini bisnis yang berbasis online, bagaimana ketahanan servernya?

YS: Bagus. Kami baru saja membeli server baru yang canggih dari Amerika. Harganya puluhan miliar. Kami terus memperkuat ketahanan karena ini merupakan yang terpenting di bisnis online.

Apa tanggapan Anda terhadap tanggapan sebagian orang bahwa bisnis ini sama dengan yang lama?

YS: Biarkan saja. Yang pasti ini bukan money game atau investasi. Ini bisnis saling bantu untuk pemerataan ekonomi. Banyak yang sudah berubah hidupnya dengan masuk komunitas Nesia.

Pak Robin, apa target di Batam?

RS: Batam saat ini omzetnya sudah Rp 100 miliar. Dan kami punya target Rp 1 triliun. Tahun depan kami yakin anggota komunitas ini akan makin bertambah luar biasa. Akhir tahun 2015 ini kami punya target satu juta partisipan, akhir tahun 2016 kami yakin akan tembus 5 juta untuk Indonesia.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews