Wah, Orang Kaya Indonesia Simpan Duit di Singapura Rp 3.000 Triliun!

Wah, Orang Kaya Indonesia Simpan Duit di Singapura Rp 3.000 Triliun!

Ilustrasi dolar Singapura. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Staf Khusus Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi mengungkapkan, banyak pengusaha Indonesia yang menyimpan dananya di luar negeri. Pasalnya, mereka merasa masih ada ketidakpastian hukum di Tanah Air.

"Mereka takut simpan uangnya di Indonesia karena ketidakpastian hukum. Ribut melulu kerjaannya dan cuma janji-janji," kata Sofjan di Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Meskipun demikian, Sofjan mengaku rencana pemerintah menurunkan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Usaha menjadi 20 persen cukup baik.

Adanya penurunan besaran pajak tersebut, imbuh Sofjan, bisa meringankan beban pengusaha.

Di samping itu, Sofjan juga mengatakan bahwa Indonesia tidak perlu menyamai Singapura yang memberikan PPh rendah bagi para pengusaha.

"Tidak usah lawan Singapura, dia kan kecil cuma negara service industry saja. Kita kan punya kekayaan, tidak perlu persaingan sama dia. Saingan kita sama negara besar," ungkap dia.

Sofyan mengungkapkan, saat ini pemerintah terus berusaha menerapkan pengampunan pajak atau tax amnesty untuk menarik dana kekayaaan orang Indonesia.

Sehingga, harta kekayaannya tidak diparkir di luar negeri seperti Singapura, Swiss dan negara lain yang menawarkan insentif maupun pajak penghasilan rendah.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G Sadikin juga mengatakan, jumlah uang orang Indonesia yang dititipkan di bank di Singapura semakin besar. Dana orang-orang kaya Indonesia secara individu sebanyak 150 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 1.500 triliun.

"Itu hampir sama dengan APBN Indonesia,” kata Budi kepada wartawan di sela-sela Seminar Mendorong BUMN Go International, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Itu pun, imbuh Budi, belum termasuk tabungan korporasi atau perusahaan. Budi bilang, jika ditambahkan dengan nasabah korporasi, maka nilainya mencapai sekitar 300 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 3.000 triliun.

Menurut Budi, jika dana tersebut bisa ditarik ke Indonesia, maka akan sangat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kredit nasional. Namun, Budi bilang, orang-orang kaya lebih senang menyimpan uang di Singapura karena di Indonesia terbentur masalah legal dan pajak.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews