Donald Trump: Warga Muslim Dilarang Masuk AS

Donald Trump: Warga Muslim Dilarang Masuk AS

Donald Trump

BATAMNEWS.CO.ID, Washington - Calon presiden Partai Republik Amerika Serikat Donald Trump kembali menciptakan kontroversi soal kaum Muslim dalam kampanyenya pada Senin (7/12) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.

Trump yang memimpin suara dukungan Republik menyerukan larangan "secara total dan menyeluruh" bagi kaum Muslim yang ingin masuk ke Amerika Serikat, demikian dilansir AFP.

Seruan itu dia sampaikan beberapa hari setelah serangan tembakan oleh pasangan Muslim di California yang menewaskan 16 orang.

Pernyataan dari tim kampanye Trump mengatakan bahwa larangan masuknya kaum Muslim ke AS harus diberlakukan "sampai wakil-wakil negara kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi."


Pernyataan Trump

"Donald J. Trump menyerukan larangan secara total dan menyeluruh bagi kaum Muslim yang ingin masuk ke Amerika Serikat sampai wakil-wakil negara kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," demikian menurut pernyataan tim kampanye kandidat presiden dari Partai Republik itu, Senin (7/12) waktu setempat atau selasa dini hari WIB.

Siaran pers itu berjudul: "Pernyataan Donald J. Trump tentang pencegahan imigrasi Muslim", namun pernyataan itu tampaknya lebih luas dari sekedar masalah imigrasi, karena menyerukan "larangan secara total dan menyeluruh bagi kaum Muslim yang ingin masuk ke Amerika Serikat."

Pernyataan dari kandidat terdepan Republik itu lalu mengutip sejumlah jajak pendapat, yang menurut tim kampanye dia menunjukkan adanya "kebencian mendalam terhadap orang-orang Amerika dari segmen besar populasi Muslim."

Salah satu hasil survei yang mereka soroti diambil dari Center for Security Policy, yang didirikan oleh seorang aktivis anti-Muslim. Pendiri lembaga ini banyak dituduh mempromosikan teori konspirasi dan dia mengklaim bahwa "gerakan jihad global" memang ada.

Pernyataan Trump menyebutkan bahwa jajak pendapat kelompok itu mendapati kalau 25% responden "setuju bahwa kekerasan terhadap warga Amerika dijustifikasi sebagai bagian dari jihad global."

Juga disebutkan lebih dari separuh responden "setuju kalau warga Muslim di Amerika seharusnya diberi pilihan untuk diatur dengan hukum syariah."

Lebih lanjut, tim kampanye dia mengatakan hukum syariah "membenarkan" pembunuhan dan pemenggalan atas mereka yang tak seiman dan tak mau menjadi mualaf.

"Sampai kita bisa menentukan dan memahami masalah ini serta ancaman bahaya yang melekat padanya, negara kita tak boleh menjadi korban serangan biadab oleh orang-orang yang hanya yakin pada jihad, dan tak punya akal sehat atau penghormatan atas kehidupan manusia. Kalau saya menang dalam pemilihan presiden, kita akan membuat Amerika hebat kembali," tulis Trump.

Pernyataan Trump ini bisa diunduh lewat akun Twitter resminya. 

Bulan lalu, Trump mengatakan Amerika harus serius mempertimbangkan penutupan masjid-masjid.

Dia juga kemudian harus mengklarifikasi pernyataan bahwa Muslim di Amerika harus dimasukkan dalam database khusus.

Setelah itu dia mengklaim ada ribuan warga Muslim di Jersey City yang merayakan runtuhnya menara kembar World Trade Center pada 11 September 2001.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews