Tiba Saatnya Memilih "ISIS"

Tiba Saatnya Memilih "ISIS"

Calon Gubernur Kepri Soerya-Ansar dan Sani-Nurdin saat pencabutan nomor urut beberapa waktu lalu. (Foto: BATAMNEWS)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam -  Masyarakat Kepulauan Riau akan segera menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 9 Desember 2015. Mereka akan memilih siapa pemimpin yang diyakini mampu membawa Kepri jauh lebih baik.

 

Para pemilih kali ini hanya diberi dua pilihan, antara calon Gubernur Kepri HM Sani atau HM Soerya Respationo.

 

Keduanya merupakan petahana yang telah bersama-sama memimpin Kepulauan Riau. Sani gubenur sedangkan Soerya adalah wakilnya sejak 2010-2015. Keduanya habis masa jabatan pada Agustus lalu.

 

Mereka berdua pada pilkada periode lalu memenangkan pemilu kepala daerah melawan sejumlah pesaing diantaranya Nyat Kadir dan Aida Ismeth. Namun kali ini bersaing mengincar kursi empuk tersebut.

 

Sani merupakan sosok birokrat sejati. Ia mengawali karir dari bawah. Sejumlah jabatan penting di pemerintahan pernah ia emban.

 

Mulai dari camat hingga gubernur. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Karimun, Wakil Gubernur Kepri, hingga Gubernur Kepri. 

 

Sedangkan Soerya mengawali karir sebagai seorang pengacara yang kemudian terjun ke dunia politik. Soerya pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Batam, kemudian menjadi Wakil Gubernur Kepri.

 

Kali ini ia maju sebagai calon gubernur. Soerya merupakan politikus sejati. Ia saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri selama beberapa periode.

 

Sani maju dengan Nurdin Basirun, wakilnya ketika jadi Bupati Karimun. Nurdin sebelumnya menjabat sebagai Bupati Karimun sebelum mengundurkan diri.

 

Sedangkan Soerya maju bersama Ansar Ahmad, mantan Bupati Bintan. Baik Nurdin dan Ansar merupakan kader Golkar.

 

Ansar saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Kepri. Ansar dan Nurdin masing-masing merupakan sosok yang sukses membangun daerahnya masing-masing.

 

Soerya-Ansar diusung partai PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Hanura.

 

Sedangkan Sani-Nurdin diusung Demokrat, Partai NasDem, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan.

 

Maritim

Kepulauan Riau merupakan kepulauan dengan potensi maritimnya sangat potensial. Lebih dari separuh wilayah Kepulauan Riau adalah lautan.

 

Namun selama ini jarang sekali kita temukan pemimpin yang konsen terhadap pembangunan ekonomi berbasis kemaritiman.

 

Setidaknya diperlukan pemimpin yang memiliki konsep mengenai pembangunan di sektor kelautan dan tak melulu di daratan.

 

Kita telah lama berpaling dari laut dan melupakannya. Padahal sumber daya alam di lautan Kepri sangat berpotensi mendatangkan uang.

 

Baik dari segi pariwisata, perikanan, budidaya rumput laut. Pemimpin Kepri kelak juga perlu juga melihat bagaimana membangun sektor pariwisata berbasis kemaritiman.

 

Kepri memiliki pantai yang aduhai. Sejumlah kabupaten di Kepri menawarkan objek pariwisata yang pontensial. 

 

Pantainya tak kalah dari pantai-pantai tersohor di Nusantara. Bila pemimpin Kepri tak memiliki sense of belonging mengenai kekayaan tersebut, niscaya masyarakat Kepri lagi-lagi akan menjadi penonton di negeri sendiri.

 

Jadi pada 9 Desember ini, silakan jatuhkan pilihan Anda, apakah mau "Ikut Sani atau Ikut Soerya" (ISIS)?

 

Redaksi


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews