Wali Kota Batam Disebut sebagai Zuriat Nong Isa

Wali Kota Batam Disebut sebagai Zuriat Nong Isa

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menghadiri acara Dialog Selatan di Kenduri Seni Melayu di Kecamatan Nongsa, Batam. (Foto: Humas Batam)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam -  Dialog Selatan dalam acara Kenduri Seni Melayu 2015 berlangsung hangat. Dalam dialog yang digelar budayawan melayu Kepulauan Riau Aswandi Syahri, jabatan wali kota Batam disamakan dengan Zuriat Nong Isa.

Kenduri Kampung itu digelar di Kampung Melayu Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam Minggu (6/12).

“Jadi Pak Wali ini Zuriat Nong Isa dari sisi pemerintahan,” kata Aswandi. Tepuk tangan warga dan hadirin pun langsung bergemuruh.

Acara tersebut sekaligus penutupan kegiatan Dialog Selatan di Kenduri Seni Melayu.

Aswandi bercerita panjang lebar. Ia menuturkan bagaimana perkembangan Batam mulai dari kepemimpinan Nong Isa di zaman Kerajaan Riau Lingga, hingga tumbuh menjadi Batam modern, seperti saat ini.

Dalam acara di Rumah Limas Potong milik Pemko Batam itu juga digelar hidangan spesial masakan khas melayu. Menu-menu olahan seafood seperti ikan asam pedas, sotong masak hitam, udang dan rajungan rebus, serta acar tersaji di atas talam bertudung. 

Penyajiannya pun bercirikan kebiasaan masyarakat melayu, yakni untuk empat orang per talamnya.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan tampak menikmati acara tersebut. Ia juga mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang telah menghidupkan kembali budaya masyarakat melayu.

“Ini bentuk upaya mempertahankan budaya. Karena sekarang sudah jarang makan berhidang seperti ini,” ujarnya.

Dahlan juga menjelaskan bagaimana upaya pemerintah menjaga rumah limas potong yang tersisa. Supaya masih ada peninggalan masa lalu yang bisa jadi bahan pelajaran.

“Rumah yang asli melayu habis semua. Yang ini kita pertahankan, kita beli dari pemiliknya karena ini satu-satunya rumah yang masih kekal,” kata Dahlan.

Sementara itu, Ketua 2 Gabungan Penulis Negara (Gapena) Malaysia Zainal Abidin Burhan meminta pemerintah setempat untuk membuat semacam prasasti. Sebagai penanda bahwa di Batubesar inilah dulunya pertama kali Nong Isa menginjakkan kaki di Batam.

“Mari kita sama-sama hidupkan dan pertahankan tradisi yang kita miliki,” ujarnya di akhir sambutan.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews