Suriah Akan Jadi Zona Perang Nuklir, Ini Faktanya

Suriah Akan Jadi Zona Perang Nuklir, Ini Faktanya

Jet tempur milik Prancis. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Suriah - Suriah benar-benar sudah menjadi "neraka". Berbagai negara besar menyerang negara yang dipimpin Presiden Suriah Bashar Al-Assad dengan alasan membasmi kelompok ISIS.

Rusia yang beroposisi dengan Suriah sudah dua bulan menggempur ISIS di Suriah. Bahkan, kini Rusia tengah menyiapkan peluncuran pesawat Ilyushin Il-80 atau yang dijuluki Amerika Serikat (AS) sebagai “pesawat kiamat”. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluarkan perintah pesawat Ilyushin Il-80 harus siap dalam dua minggu.  

Ketegangan mulai memanas ketika Turki yang jadi bagian dari koalisi pimpinan AS menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 Rusia dengan alasan pesawat itu melanggar wilayah udara Turki.
 
Rusia dan AS berada di dua kubu yang berlawanan. Rusia membela rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad sedangkan AS dan sekutunya membela pemberontak Suriah.
 
Menurut dailystar.co.uk, perintah Presiden Putin itu muncul setelah Rusia di ambang perang dengan Turki. Sedangkan Turki sendiri merupakan anggota NATO yang pasti dibela AS dan Inggris.

Media Inggris itu juga mengaitkan persiapan perang nuklir Rusia itu dengan ramalan nubuat Yahudi 200 tahun silam tentang akhir dunia yang akan dimulai dengan perang antara Rusia dan Turki.
   
Selain pesawat canggih, media Inggris Telegraph melaporkan bahwa Rusia mulai menyebarkan tank tempur canggih T-90 ke medan perang di Suriah.

Dalam laporannya, media Inggris itu juga mengutip kantor berita Fars dan didukung oleh foto-foto yang beredar di media sosial pada pekan ini. Laporan dan foto itu menunjukkan bahwa tank-tank T-90 Rusia disebar di sebelah Aleppo selatan untuk mendukung pasukan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
 
Penyebaran tank-tank tempur canggih Rusia itu terjadi setelah dua bulan Kremlin melakukan intervensi militer guna menolong sekutunya, rezim Assad yang hendak digulingkan kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah memerintahkan pengiriman rudal S-400 ke pangkalan udara di Hemeimeem, Suriah. Sistem rudal anti serangan udara itu disebut-sebut sebagai sistem rudal tercanggih di dunia saat ini.
 
Di kubu berlawanan, Jerman ikut bergabung bersama para sekutunya dalam operasi militer di Suriah. Jerman akan bergabung dalam misi dengan mengirimkan enam pesawat intai Panavia Tornado untuk melindungi kapal perang Prancis, “Charles de Gaulle”. Mereka juga akan mengirimkan pesawat pengisi bahan bakar serta sekira 1.200 orang personel militernya. Demikian dilaporkan Reuters, Jumat (4/12/2015).

Namun, pasukan Jerman tidak akan melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah seperti sekutu-sekutunya, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews