BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kabar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Kadinsosnaker) Natuna yang membawa uang cash Rp 2,5 miliar dari Ranai menjadi pertanyaan berbagai pihak. Ia dikabarkan diperiksa di Polsek Serasan terkait uang tersebut.

AE Hermawan, salah satu perwakilan masyarakat yang pernah mengurus bantuan untuk 2.000 lebih rumah tangga miskin di Natuna mengaku geram.

"Jika hal itu benar, saya pertanyakan, kenapa Kamarudin bisa bawa uang sebanyak itu ke Serasan. Emang sebagai kadis berapa gaji dan asetnya, kalau pun ada usaha apa bentuk usahanya," ujar Hermawan.

Yang membuatnya semakin kesal adalah, kenapa saat masyarakat mengajukan bantuan untuk rumah tangga miskin terkait program Kementerian Perumahan Rakyat, Dinsos berdalih tidak ada anggaran.

"Saya pertanyakan betul itu. Kenapa Rp 2,5 miliar dia bisa bawa, sementara sebelumnya tidak mampu mengurus 2.000 RTM yang sudah disediakan dana RTLH oleh Kemenpera tahun 2013/2014," ujar Hermawan.

Hermawan mengakui saat itu dirinya sudah membantu administrasi dan verifikasi lapangan. Tidak sepeser pun uang keluar dari dinas terkait waktu verifikasi. Namun Kamarudin mengaku tidak ada duit anggaran untuk menngurus itu ke Jakarta beberapa waktu lalu. "Jadi kalau iya ada duit sebanyak itu, itu duit apa?" ujarnya heran.

Bupati Natuna, Ilyas Sabli saat dikonfirmasi mengakui dirinya belum mengetahui hal tersebut. Apakah ada proyek atau program pemerintah terkait dana sebesar tersebut.

"Saya tidak tahu juga (masalah itu)," singkat Ilyas lewat pesan singkat.

(fox)