BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Penembakan tiga orang wartawan yang sedang bertugas di Kampung Kubur, Medan, Sumatera Utara, Minggu (29/11/2015) berawal saat ketiga wartawan itu dan lima wartawan lainnya berada di Mapolsek Medan Baru. Saat itu ada seorang pria yang melapor telah menjadi korban begal di Kampung Kubur.

Usai membuat laporan, sejumlah petugas Polsek Medan Baru dan pria yang mengaku menjadi korban menuju ke lokasi kejadian.

Para wartawan ikut mengikuti petugas. Namun, ketiganya tertinggal di belakang saat polisi dan wartawan lain di lokasi.

Nicholas melihat ada seorang pria mendorong sepeda motor yang nomor platnya sama dengan sepeda motor yang dilaporkan telah dibegal.

Nicholas, Arifin dan Fahrizal lalu mendekati pria yang mendorong sepeda motor tersebut. Namun, ketiganya malah diteriaki maling. Dalam sekejap ratusan warga mengepung mereka. Tak ingin jadi bulan-bulanan, ketiganya pun mengaku wartawan yang sedang melakukan peliputan.

Tiba-tiba ada seorang pria berbaju putih mengeluarkan pistol jenis FN dari pinggangnya dan langsung menembaki ketiga wartawan itu. Meski berusaha mengelak, sejumlah peluru tetap mengenai ketiganya.

Akibat tembakan itu, Nicolas terluka di bagian kening, Arifin terluka di bagian dagu, sedangkan Fahrizal tertembak di leher kiri. Peluru jenis gotri kuningan pun bersarang di kening Nicolas dan dagu Arifin. Setelah berhasil menghindar, ketiga wartawan itu berhasil kabur dan menuju ke Mapolsek Medan Baru dengan berlumuran darah.

Nicholas dan dua rekannya langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dirawat.

Kampung Kubur dikenal sebagai kampung narkoba di Kota Medan. Hampir setiap pekan polisi melakukan penggerebekan. Kondisi perkampungan ini cukup padat, kumuh dan penuh gang.

(ind/her)