Penggusuran Pemukiman Oasis

Isak Tangis di Depan Rumah yang Digusur: Tidak Punya Hatikah Kalian?

Isak Tangis di Depan Rumah yang Digusur: Tidak Punya Hatikah Kalian?

Bentrokan antar warga dan aparat gabungan saat penggusuran permukiman di Jodoh. (Foto: Edo Alba)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aparat gabungan berhasil mendesak mundur warga di sekitar Hotel Oasis, Sei Jodoh Batam, yang menghalangi jalan masuk dengan membakar ban. Aparat lalu masuk ke dalam lokasi penggusuran, tidak ada perlawanan yang mengakibatkan korban

Gas air mata yang dilepaskan, membuat warga mundur karena sebagian terdiri dari wanita dan anak-anak.

Penggusuran melibatkan dua alat berat untuk meratakan pemukiman warga yang sudah dihuni sejak tahun 1997 itu. Petugas Ditpam BP Batam dan Satpol PP Pemko Batam mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah yang akan di gusur.

Isak tangis warga melihat rumah yang selama ini mereka tempati sudah rata dengan tanah dihantam dua alat berat.

Seorang perempuan, Ermin, yang melihat rumahnya yang sedang digusur, menangis dengan histeris sambil mengutuk petugas yang sedang mengeluarkan barang-barangnya dari dalam rumah.

"Tidak punya hati kalian, saya sudah lama tinggal disini, saya dulu bayar untuk tinggal disini," teriak Ermi sembari menangis.

Ermi mengaku sudah lama tinggal di pemukiman tersebut, dia tinggal sejak tahun 2002. Ia mengaku membayar kepada seseorang untuk tinggal di pemukiman tersebut.

"Kenapa digusur secara mendadak seperti ini, mau kemana kami setelah ini, tidak adakah perasaan kalian," lanjutnya.

Kemudian seorang warga, meminta kepada pihak pemerintah untuk mencarikan solusi untuk mereka yang rumahnya terkena penggusuran.

"Saya tidak mintak uang ganti rugi, saya minta tempat tinggal untuk kami sekeluarga, sekarang kami perlu tempat tinggal," kata wanita berbaju merah tersebut saat ditemui di lokasi penggusuran.

Saat ini, petugas masih melakukan pengosongan lahan, puluhan rumah warga sudah tampak rata dengan tanah. Pemilik rumah hanya bisa melihat sambil meneteskan airmata. "Kita pasrah saja, serahkan semuanya kepada Tuhan, biar Tuhan yang menghukum mereka," ujar warga sambil berlinangan airmata.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews