ATB Akan Kurangi Jadwal Penyetopan Suplai Air Bergilir di Batam

ATB Akan Kurangi Jadwal Penyetopan Suplai Air Bergilir di Batam

Kondisi dam Sei Ladi tampak dari ketinggian. (Foto: ATB)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Intensitas hujan yang turun mulai tinggi di Kota Batam, Kepri. Hampir setiap hari hujan mengguyur.

Pengelola air baku PT Adhya Tirta Batam pun berencana mengurangi suplai bergilir terhadap warga Sekupang, Batam, yang telah mengalaminya sejak sekitar tiga bulan lalu.

Air baku di dam Sei Harapan, yang menjadi pemasok utama di wilayah Sekupang, perlahan volumenya pun mulai bertambah.

Namun Dam Duriangkang, Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, justru mengalami penyusutan air baku.

PT ATB telah melakukan pertama kali melakukan water rationing (penggiliran suplai air bersih) pada awal September 2015.

Pada saat itu, Dam Sei Harapan sempat mengalami penyusutan hingga 3,8 meter. Kini kondisi air baku dam yang berlokasi di wilayah Sekupang tersebut perlahan bertambah.

Bila dibandingkan September 2015, curah hujan November 2015 di Dam Sei Harapan memang lebih tinggi. Curah hujan sepanjang November 2015 mencapai 1.609,84 mm, jauh lebih tinggi dari curah hujan September 2015 yang hanya sekitar 104,6 mm, dan curah hujan Oktober 2015 yang hanya 216,64 mm.

 “Air Baku di Dam Sei Harapan naik lebih dari satu meter. Penyusutannya kini sekitar 1,42 meter. Selain karena intensitas hujan yang meningkat, juga karena kami melakukan rationing untuk menjaga ketahanan air baku di Dam Sei Harapan,” ujar Corporate Communication Manager PT. Adhya Tirta Batam (ATB), Enriqo Moreno di website resmi ATB, Sabtu (21/11).

Peningkatan air baku di Dam Sei Harapan yang cukup signifikan, membuat ATB memutuskan untuk mengurangi jadwal penggiliran suplai air. 

Bila sebelumnya rationing dilakukan dua hari – setiap Rabu dan Sabtu – per minggu depan hanya akan dilakukan setiap Rabu.

 “Mulai minggu depan kami hanya akan meng-off-kan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sei Harapan setiap Rabu selama 24 jam. Namun proses normalisasi ke pelanggan tentu akan berbeda-beda tergantung dari lokasi pelanggan. Normalisasi air ke pelanggan yang berlokasi lebih dekat dan lebih rendah  dari IPA tentu akan lebih cepat dibanding yang lebih jauh dan lebih tinggi dari IPA,” tutur Enriqo.

 

[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews