Disebut Catut Nama Presiden, Luhut: Saya Sudah Janji dengan Istri

Disebut Catut Nama Presiden, Luhut: Saya Sudah Janji dengan Istri

Luhut Panjaitan. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan buka suara soal pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden RI Jusuf Kalla terkait pembahasan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Dalam transkip percakapan yang muncul ke publik, nama Luhut disebut berkali-kali.

"Saya sudah janji dengan istri saya bahwa selama saya jadi menko (menteri koordinator), saya tidak akan pernah melacurkan jabatan saya," kata Luhut di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Luhut mengaku tak pernah berusaha mencari keuntungan pribadi dari jabatannya saat ini. Ia hanya ingin fokus membantu Presiden.

Luhut menilai, renegosiasi dengan Freeport tidak mungkin dilakukan sebelum 2019.

Terlebih lagi, ada empat syarat yang diajukan oleh Presiden jika Freeport ingin mendapatkan perpanjangan kontrak, yakni pembaruan pembagian royalti, pembangunan smelter, pembangunan Papua, dan divestasi.

"Saya sudah selesai dengan diri saya. Saya tidak punya kepentingan. Saya tidak setuju negosiasi atau memberikan saham sebelum dua tahun jelang kontrak expired," katanya.

Luhut menyatakan tidak akan menempuh jalur hukum, meski namanya disebut dalam rekaman pembicaraan orang-orang yang ditengarai mencatut nama Presiden kepada Freeport.  

"Saya merasa tidak tercemar," kata mantan Dubes RI untuk Singapura itu.

Sudirman Said sebelumnya melaporkan Setya Novanto ke MKD atas dugaan meminta saham dari PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden.

Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut Novanto bersama seorang pengusaha menemui bos PT Freeport sebanyak tiga kali.

Pada pertemuan ketiga, menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.

Sudirman mengaku mendapat informasi itu dari pimpinan Freeport.

Di dalam rekaman yang disampaikan ke MKD, tak hanya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang disebut, tetapi juga tiga nama lain, yaitu "Luhut", "Ridwan", dan "Darmo".

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews