Serangan di Paris

Presiden Prancis Bersumpah Kobarkan Perang Lebih Kejam!

Presiden Prancis Bersumpah Kobarkan Perang Lebih Kejam!

Petugas melakukan evakuasi korban tragedi Paris. (foto: istimewa/reuters)

BATAMNEWS.CO.ID, Paris - Militer Prancis mengerahkan 1.500 tentara yang disebar di Paris setelah terjadi rentetan penembakan dan ledakan yang menewaskan lebih dari 140 orang. Sampai saat ini lima teroris penyerang Paris telah tewas.

Ada enam hingga tujuh serangan termasuk dua serangan bunuh diri di sejumlah wilayah di Paris, semalam. Salah satu serangan yang mendapat banyak perhatian adalah serangan di lokasi konser di Bataclan Concert Hall, di mana ratusan orang tewas dan lebih dari 100 orang sempat disandera.
 
Rentetan serangan di Paris ini dianggap serangan terburuk sejak Perang Dunia II. Hingga hari ini (14/11/2015) polisi dilaporkan belum melakukan penangkapan.

Saksi mengatakan kepada Sky News, bahwa korban ditembak "satu per satu". Laporan lain menyebut para penyerang melemparkan bahan peledak terhadap para sandera. Aksi penyerang itu dianggap tindakan “pembantaian”.

“Serangan teroris ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Presiden Prancis, Francois Hollande yang telah mengumumkan situasi darurat di Prancis. Menurutnya, Prancis telah menutup semua perbatasan pada hari ini.

Dia membenarkan bahwa militer Prancis mengerahkan 1.500 tentara yang disebar di sejumlah wilayah di Paris. ”Kami tahu di mana serangan ini berasal," kata Hollande, tanpa menyebut kelompok tertentu sebagai pelaku serangan.

Presiden Hollande bersumpah bahwa Prancis akan mengobarkan perang kejam terhadap para teroris penyerang Paris. ”Untuk semua orang yang telah melihat hal-hal yang mengerikan, saya ingin mengatakan kita akan memimpin perang yang akan kejam," kata Hollande.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews