BATAMNEWS.CO.ID, Valencia - MotoGP 2015  baru saja usai. Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo berhasil memuncaki balap seri terakhir tersebut dan merebut gelar juara dunia untuk ketiga kalinya.

Sayangnya, gelar juara yang diraih pembalap Yamaha Movistar ini penuh dengan kontroversi, salah satunya dugaan kongkalikong dengan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Sepanjang lap, Lorenzo nampak dikawal Marquez di sepanjang lomba tanpa bertindak agresif merebut posisi pertama dari tangan kolega senegaranya.

Di balik berbagai kontroversi yang dihadapi kedua pembalap tersebut, dalam soal bayaran rupanya mereka masih kalah dari Valentino Rossi. Pembalap berjuluk Il Dottore atau the Doctor, menjadi pembalap dengan bayaran tertinggi di MotoGP.

Pada 2007, Rossi telah menikmati bayaran sebesar USD 35 juta atau Rp 477 miliar. Angka tersebut merupakan penghasilan yang diperolehnya tak hanya dari nilai kontrak dengan Yamaha, tapi juga sponsorship lainnya.

Dalam tahun ini, Yamaha membayar jasanya dengan harga USD 12 juta atau Rp 163 miliar. Angka tersebut belum termasuk USD 10 juta (Rp 136 miliar) dalam kontrak iklannya. Pundi-pundi dolar yang diterimanya membuat Rossi menjadi satu-satunya pembalap dengan bayaran terbesar di kompetisi balap motor versi Forbes.

Sementara, pesaing sekaligus rekan satu timnya, Jorge Lorenzo mendapat bayaran sebesar USD 7,2 juta atau Rp 98,3 miliar pada 2014. Sebagai pembalap kelas dunia, dia juga mendapatkan kontrak sponsorship senilai USD 2 juta (Rp 27,3 miliar) per tahun.

Sedangkan Dani Pedrosa menempati posisi ketiga sebagai pembalap dengan bayaran tertinggi. Dalam setahun, dia mendapatkan upah sebanyak USD 4 juta (Rp 54,612 miliar), dan jumlahnya diperkirakan mencapai USD 8 juta (Rp 109,224 miliar).

Marc Marquez yang juga rekan satu tim dengan Dani Pedrosa menyamai upah yang diterima Nicky Hayden, yakni sebesar USD 4 juta (Rp 54,612 miliar).

(ind/bbs)