Nelayan Vietnam Menangis Usai Dibegal Preman di Natuna

Nelayan Vietnam Menangis Usai Dibegal Preman di Natuna

Nelayan Vietnam bersama miniatur kapal yang biasa ia jajakan. (Foto: Google/Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Dua nelayan Vietnam, pelaku illegal fishing kesal dan menangis. Lima miniatur kapal yang mereka buat dan dijajakan untuk dijual di Ranai dipalak preman di kawasan Pering, Bandarsyah, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

Hal ini membuat pihak Kejaksaan Negeri Natuna kaget dan turut prihatin. Para nelayan Vietnam ini selama proses hukum itu sebagian ditampung di shelter Kejaksaan Negeri Ranai.

Nelayan-nelayan ini merupakan mereka yang diamankan kala menangkap ikan tanpa dokumen di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) oleh TNI AL sebelumnya.

"Jadi mereka yang diamankan ini, sesuai hukum internasional, karena ditangkap di ZEEI, nggak boleh ditahan (kecuali ada perjanjian khusus Indonesia dan Vietnam)," ujar Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Ranai, Waher Tarehoran, Rabu (11/11/2015).

Kapal ikan tangkap milik mereka sudah pasti diamankan TNI AL. Selama menunggu proses hukum itu, mereka tidak boleh ditahan, dan mereka punterpaksa mengisi waktu dengan membuat kerajinan tangan.

Misalnya sapu lidi, jaring tempat tidur santai dan miniatur kapal yang dibuat dan pelepah kelapa. Kerajinan itu dijajakan dengan berjalan kaki keliling Kota Ranai.

Biasanya satu miniatur kapal itu dijajakan mereka keliling Kota Ranai seharga Rp200 ribu.

"Kami tahunya pas mereka balik ke shelter di kejaksaan tiba-tiba nangis, ternyata miniatur kapalnya diambil  preman. Ada lima unit, berarti mereka rugi Rp5 juta," kata Waher.



[fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews