Menurut Penelitian, "Gagal Move On" Bisa Diobati. Begini Penjelasannya

Menurut Penelitian, "Gagal Move On" Bisa Diobati. Begini Penjelasannya

Meme gagal move on. Sumber: Playradiob

BATAMNEWS.CO.ID - "Gagal move on" adalah istilah populer untuk menggambarkan kondisi seseorang yang belum bisa melupakan masa lalu buruk dan menerima fakta atau hal-hal baru. Mereka yang "gagal move on" akan mengalami perasaan resah, gelisah, kecewa, dan segala perasaan tidak enak. Apakah "gagal move on" bisa diobati?

Saat ini, para ilmuwan tengah mempelajari hal tersebut. Mereka mempelajari otak manusia dengan tujuan ingin menemukan cara-cara yang bisa membantu kita untuk memperbaiki memori, layaknya sebuah video.

Para ilmuwan tersebut mengatakan bahwa mereka mampu menciptakan efek yang sama pada manusia dengan menggunakan teknik non-invasif yang disebut dengan pelatihan kepunahan (extinction training).

Sebelumnya, percobaan yang serupa pernah dilakukan tahun 2009, penelitian yang menggunakan subyek manusia ini memberikan kejutan listrik sambil menampilkan gambar tentang trauma dari ingatan tersebut. Selama masa rekonsolidasi ini, subjek berulang kali menunjukkan gambar yang sama tetapi tanpa guncangan. Menurut para peneliti, pengobatan kepunahan ini mampu menghalau memori akan rasa takut bahkan setelah diuji kembali setahun kemudian.

Sejauh ini hanya kenangan-kenangan tertentu yang telah terbukti dipengaruhi oleh perbaikan tersebut. Ingatan akan rasa takut dan ingatan yang sangat emosional lainnya melibatkan bagian yang berbeda dari otak yang disebut dengan amigdala.

Dalam uji coba ini, bukan memori kenangan dari suatu peristiwa yang hilang bersama-sama, melainkan memori akan aspek ketakutan yang justru sedang dihapus. Sebagai penegasan, dalam studi yang dilakukan tahun 2008 oleh Medical College of Georgia study, para peneliti melaporkan bahwa subjek tikus ingat bahwa suara keras yang memberi mereka rasa keterkejutan.

Tetapi tampaknya mereka melupakan contoh spesifik dan lokasi keterkejutan dengan bahan kimia yang menghambat otak mereka. Uji coba pada subyek manusia yang dilakukan oleh New York University menunjukkan bahwa memori tentang gambar masih mereka ingat sedangkan rasa takut terkait dengan gambar tersebut diubah atau dihapus.

Sumber: Merdeka

[rul]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews