Insiden Sepang

CAS Tolak Kehadiran Lorenzo di Sidang Banding Rossi, Ini Alasannya

CAS Tolak Kehadiran Lorenzo di Sidang Banding Rossi, Ini Alasannya

Pertarungan Rossi dan Marquez di Sepang. (foto: ist/detik/reuters)

BATAMNEWS.CO.ID, Swiss - Pembalap Movistar-Yamaha, Valentino Rossi, telah mengajukan banding kepada Komite Arbitrase Olahraga, CAS, terkait hukuman yang dikenakannya atas insiden di MotoGP Malaysia. Kemungkinan besar, CAS akan menentukan nasib Rossi pada Jumat, 6 November 2015 nanti.

Saat ini CAS tengah menganalisa beberapa data demi mengambil keputusan untuk Rossi. Data-data tersebut berasal dari laporan balapan di MotoGP Malaysia.

CAS juga memanggil pihak-pihak yang terkait dengan insiden antara Rossi dan Marc Marquez, ke dalam sidang. Dilansir Crash, ada pihak yang meminta kepada CAS untuk memanggil rekan Rossi, Jorge Lorenzo.

Mereka menduga Lorenzo terlibat dalam insiden Rossi-Marquez. Memang, muncul teori konspirasi yang menyatakan bahwa Lorenzo dan Marquez bekerja sama demi menjatuhkan Rossi.

Usulan tersebut akhirnya ditolak oleh CAS. Tak jelas apa alasan CAS menolak kehadiran Lorenzo dalam sidang. Namun, tampaknya mereka sudah memiliki kesimpulan, Lorenzo sama sekali tak terlibat dalam insiden Rossi-Marquez.

The Doctor harus mendapat hukuman 3 penalti akibat menendang motor Marquez di MotoGP Malaysia. Selain itu, dia juga harus start di grid paling belakang pada seri pamungkas di Valencia, Minggu 8 November 2015 nanti.

Berikut pernyataan resmi CAS seperti dikutip dari Foxsports, Rabu (4/11/2015):

Hari ini, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menolak Permintaan Intervensi yang diajukan oleh pembalap MotoGP Spanyol, Jorge Lorenzo. Pada 2 November 2015, pengacara Lorenzo mengajukan permintaan Intervensi agar dapat berpartisipasi atas namanya di arbitrase CAS dalam kasus Valentino Rossi dan FIM. Sore ini, CAS memberitahu pihak bahwa permintaan Mr Lorenzo ditolak

Dengan demikian kasus ini akan tetap berlangsung antara Valentino Rossi dan FIM. Keputusan atas permintaan Mr Rossi untuk menggugurkan keputusan FIM Steward masih diharapkan dan akan diterbitkan paling lambat 6 November 2015.

(ind/bbs/viva)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews