BATAMNEWS.CO.ID, Pekanbaru - Jumlah areal lahan dan hutan yang terbakar di Sumatera maupun Kalimantan terus bertambah. Pada 29 Oktober 2015, Polri mencatat lahan dan hutan yang terbakar seluas kurang lebih 50.183,79 hektar.

Luas lahan yang terbakar kurang lebih sehari mengalami kenaikan. "(30 Oktober 2015) kurang lebih 50.747,60 hektar lahan yang terbakar,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto, Minggu (1/11/2015).

Luas area hutan dan lahan itu seiring dengan bertambahnya kasus-kasus yang ditangani jajaran Polri. Hingga 30 Oktober 2015, ada tambahan lima laporan yang ditangani Polda Kalimantan Timur. "Polda Kaltim tambah lima LP perorangan, sekarang masih penyidikan," kata Agus.

Secara total, jajaran Polri menangani 276 laporan yang terdiri dari 216 perorangan dan 60 korporasi termasuk enam perusahaan asing. Kasus yang masih penyelidikan ada 28, penyidikan 111 terdiri dari 60 perorangan dan 51 korporasi. Yang tahap satu baru 67 kasus, terdiri dari 59 perorangan dan delapan korporasi. Sedangkan yang dinyatakan lengkap atau P21 baru tiga, terdiri dari dua perorangan dan satu korporasi.

Sedangkan tahap dua ada 67 perorangan. Dari kasus-kasus yang ditangani itu, Polri telah menjerat 258 tersangka. Terdiri dari 241 perorangan dan 17 korporasi. Jumlah tersangka yang ditahan ada 83 orang.

"78 perorangan dan lima korporasi," tegasnya.

Namun, hingga kini pemerintah masih enggan menyebutkan nama perusahaan yang membakar lahan tersebut. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya menganggap nama-nama perusahaan pembakar lahan dan hutan tidak penting diketahui publik.

(ind/bbs)