Kerap Dikritik Tangani Kasus Pembunuhan, Ini Komentar Kapolda Kepri Brigjen Arman Depari

Kerap Dikritik Tangani Kasus Pembunuhan, Ini Komentar Kapolda Kepri Brigjen Arman Depari

Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari (kanan) bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (Foto: BATAMNEWS)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kerap dikritik dari segi pemberitaan dalam kasus pembunuhan tak terungkap di Batam, ternyata menjadi lecutan tersendiri bagi jajaran kepolisian di Kepulauan Riau dalam upaya pengungkapan.

Kritikan itu justru dianggap sebagai pendorong semangat bagi Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari. Bahkan ratusan aparat kepolisian yang tergabung dalam tim terus berupaya menyelidiki sejumlah kasus yang terjadi di Batam itu.

“Terima kasih atas kontrol media kepada kami, semua hasil yang dicapai Polda Kepri tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan masyarakat di Batam,” ujar jenderal bintang satu itu kepada batamnews.co.id dalam perbincangan pada Sabtu malam (31/10/2015).

Arman mengungkapkan, kontrol media serta partisipasi masyarakat saat berguna mengungkap kasus pembunuhan Dian Milenia Trisna Afiefa, dan tentu saja cukup membantu.

Portal berita batamnews.co.id bahkan hampir setiap hari memberitakan kasus paling menonjol tersebut, untuk mendesak kepolisian segera mengungkap. Batamnews beralasan, nyawa manusia jauh lebih penting dari apapun, dan perlu menjadi perhatian khusus aparat kepolisian.

Arman mengatakan, kepolisian terus berkomitmen untuk memberikan keamanan dan kenyaman terhadap masyarakat Kepri.

Arman juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh media massa di Kepri, yang telah memberikan informasi-informasi seputar perkembangan kasus.

"Sampaikan juga kepada para pembaca, Polda Kepri menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh media, atas dukungan dan kepeduliannya terhadap tugas tugas kepolisian,” ujar dia.

"Bravo Kepri, Bravo Batam, dan salam kepada para pembaca dan seluruh staf redaksi batamnews," tambah Arman.

Jajaran Polda Kepri berhasil menangkap tersangka pembunuhan Dian Milenia di sebuah rumah di perumahan ‎KPR-BTN (TPI) Blok D No 11 Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, Jumat (30/10/2015) sekitar pukul 06:30 WIB.

Kasus pembunuhan ini telah menggemparkan Batam dan menyedot perhatian masyarakat hingga berbulan-bulan. Nia dihabisi sekitar 34 hari lalu. Dia ditemukan tewas di hutan dam Sei Ladi, Sekupang, 27 September.

Kondisi keamanan Batam mencekam sebelum Nia, dua gadis Dwiwana Juli Anggi (18) dan Chintya Prasetya (17), juga ditemukan tewas dalam kondisi yang mengenaskan. Anggi 

Namun siapa pelaku terhadap keduanya juga masih menjadi PR kepolisian. Selain masih ada beberapa kasus pembunuhan yang belum terungkap dan pelaku yang belum tertangkap.

 

[jim]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews