Jika Terbukti Konspirasi, Lorenzo dan Marquez Terdepak dari MotoGP

Jika Terbukti Konspirasi, Lorenzo dan Marquez Terdepak dari MotoGP

Jorge Lorenzo dan Marquez. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Milan - Kabar adanya isu konspirasi yang dilakukan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez untuk menjegal Valentino Rossi ditanggapi serius oleh Codacons. Asosiasi Koordinasi Perlindungan Pertahanan Lingkungan dan Hak Pengguna Konsumen di Italia itu mengajukan gugatan kepada Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM) untuk mendepak dua pembalap Spanyol itu dari pentas MotoGP.

Insiden yang terjadi antara Rossi dan Marquez di Grand Prix Malaysia memang berbuntut panjang. Usai The Doctor dihukum Race Direction, kabar tidak mengenakkan terus datang dari paddock pembalap.  

Diberitakan sebelumnya, Lorenzo dan Marquez bahkan dikabarkan mengadakan pertemuan sebelum GP Aragon untuk menjegal langkah Rossi jadi juara dunia. Kabar tersebut sejatinya sudah dibantah Lorenzo lewat pernyataan timnya Movistar.  

Namun kasus tak selesai sampai di situ, Codacons sebagai lembaga yang melindungi hak kepentingan konsumen berbagai bidang sesuai hukum yang tertera, meminta FIM bergerak mengusut isu konspirasi itu. Bahkan secara tegas, mereka menyarankan dua pembalap Spanyol itu didepak dari kompetisi alias MotoGP musim ini.

Berikut penyataan Codacons perihal isu konspirasi Lorenzo dan Marquez. Codacons mengajukan keluhan berdasarkan artikel. 3.1 Peraturan FIM di mana organisasi ini meminta sanksi dikenakan kepada pembalap Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, sebab sudah melakukan sikap anti-olah raga.

Berdasarkan hasil analisa, kedua pembalap mendapat hasil baik dengan merancang perilaku tidak sportif untuk merugikan pesaing balapan dalam kejuaraan dunia. Sejak Grand Prix sebelumnya, di Australia, dan juga yang terakhir di Malaysia, Marquez telah diminta untuk merugikan Valentino Rossi dengan tujuan yang satu yakni menguntungkan Jorge Lorenzo.

Seperti semua orang bisa lihat, Marquez tidak melakukan perlawanan kepada Lorenzo, tapi malah membuat perilaku provokatif dan agresif kepada Rossi, yang berpuncak dengan sebuah sundulan. Perjanjian antara dua pembalap itu (Lorenzo dan Marquez) tampak jelas dan ini melanggar kode etik yang ditetapkan oleh federasi. Hukuman maksimum harus disediakan untuk keduanya sebab diatur dalam Pasal 3.2.1 yakni bisa kehilangan partisipasi dalam kejuaraan atau penghapusan definitif dari balapan."

Sementara, kubu Jorge Lorenzo rupanya gerah juga dengan pemberitaan yang menyebutkan kalau sebelumnya telah menggelar pertemuan diam-diam dengan Marc Marquez. Pertemuan itu dikabarkan berlangsung di Andora sebelum GP Aragon digelar.

Lorenzo merasa pemberitaan ini begitu menyudutkan. Karenanya melalui tim, semua pemberitaan yang kali pertama dipublikasikan oleh media Italia, La Repubblica dibantah. "Kami membantah berita yang mengatakan Jorge Lorenzo telah mengadakan pertemuan dengan Marc Marquez untuk membuat perjanjian. Itu berita konyol dan tidak berdasar yang dipublikasikan La Repubblica," bunyi pernyataan tim Lorenzo dilansir MCN, Jumat (30/10/2015).  
 
(ind/bbs/sindo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews