Jokowi Berencana Bawa Indonesia ke TPP. Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Jokowi Berencana Bawa Indonesia ke TPP. Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Gambar: Montrealinternational

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) nyatakan siap bergabung menjadi angota Trans Pacifik Partnership (TPP). Hal ini dinyatakan Jokowi saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama di Gedung Putih Washington.

Jokowi mengungkapkan niat bergabung dengan TPP sejalan dengan asas ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia. Dengan jumlah populasi mencapai 250 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

‎Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, dengan bergabung ke TPP, Indonesia tidak dianggap sekedar pasar bagi negara-negara lain. Bergabungnya ke TPP juga bisa membawa Indonesia menjadi seimbang dengan negara-negara ASEAN yang sudah bergabung dengan TPP.

JK juga berharap, dengan bergabung ke TPP maka Indonesia juga berhak mendapatkan keistimewaan untuk pasar-pasar besar. Hal ini dapat mencegah investor beralih ke negara lain, Vietnam misalnya.

Menurut JK, jika Indonesia bergabung dalam TPP, boleh ada impor namun ekspor diharapkan bisa lebih besar.

"Kalau tidak efisien ya (jadi pasar). Tapi dalam banyak hal memang sekarang pun banyak barang dari negara lain masuk ke Indonesia, tapi kita juga kalau tidak akan makin sulit mengekspor ke banyak negara," ujar JK sebagaimana dikutip dari detik, Rabu (28/10/2015).

Hal berbeda diutarakan Wakil DPR Fadli Zon mengaku tak habis pikir dengan Indonesia masuk ke TPP. Pasalnya Indonesia saja masih kesulitan bersaing di kancah ASEAN.

Menurut Fadli, jika Indonesia bergabung dengan TPP dipastikan tidak akan banyak berperan dalam menguasai pasar.

"Ketika mau gabung, kita harus tahu posisi kita. Kalau kuat, boleh saja. Namun kalau lemah, kita hanya akan jadi pasar mereka," katanya, seperti dikutip dari okezone, (28/10/2015).

[rul/dtik/okez]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews