Tol Laut, Pengusaha Kebanjiran Order Kapal

Tol Laut, Pengusaha Kebanjiran Order Kapal

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Pengusaha galangan kapal Indonesia kini memperoleh angin segar. Program tol laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai dirasakan pengusaha pembuat kapal. Permintaan kapal mulai berdatangan, salah satunya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Kemenhub sampai akhir tahun ini, memesan 100 kapal barang dan penumpang berbagai jenis untuk mendukung program tol laut. Kapal ini rencananya akan datang hingga 2017

"Kita sangat happy, tidak pernah dapat order besar. Dulu Pak Jokowi awal bilang tol laut. Kira-kira sementara angin surga, tapi sekarang maju pesat, anggaran turun, satu kemajuan luar biasa," kata Direktur Utama Mariana Bahagia, Joeswanto, usai acara MoU pembelian kapal di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Mariana Bahagia merupakan 1 dari 7 perusahaan galangan kapal nasional, yang memperoleh order 24 kapal ukuran 2.000 GT dari Kemenhub. Meski bahagia, Joeswanto ingin agar program tol laut atau angkutan kapal barang dan penumpang bisa terus tumbuh berkelanjutan. 

"Kami butuhkan konsistensi proyek karena kita harus investasi bikin peralatan baru, SDM ditambah, peralatan ditambah. Kalau tidak berlanjut, sulit kembali modal," jelasnya.

Joeswanto menjelaskan, pihaknya bisa menjamin kualitas kapal hingga pengiriman bisa sesuai jadwal seperti permintaan pemerintah.

"Semua pemesan minta harga murah, kualitas bagus, tepat waktu. Ada di klausal tentang penalti kalau terlambat atau ada kekurangan itu. Untuk tipe 2.000, kita bisa on time," jelasnya.

Terkait komponen kapal, produsen galangan nasional masih bergantung sebesar 50% dari komponen impor. Komponen lokal secara bertahap akan terus ditingkatkan. Ia dan rekan-rekannya sesama pengusaha galangan kapal berharap BUMN, seperti PT Pindad (Persero), bisa membuat generator untuk maritim atau kapal, karena BUMN senjata itu memiliki kemampuan memproduksi dan mengembangkan generator untuk pembangkit listrik. 

Generator listrik di kapal berkontribusi 5% terhadap total biaya pembuatan kapal.

"Pindad saya tahu sudah bangun 102 unit generator. Kenapa tidak bikin untuk marine used. Generator kapal saat ini harus diimpor dan kontribusi 5% dari biaya," jelasnya.

sumber: detikcom

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews