Pedagang Lele di Batam Mengeluh Bersaing dengan Warga Asing

Pedagang Lele di Batam Mengeluh Bersaing dengan Warga Asing

Pedagang lele (Foto: Dua Jurai)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Para peternak ikan lele di Batam, Kepulauan Riau mengeluh. Seorang pengusaha lele asal Iran diduga memonopoli pasokan lele dan menjual lele jauh di bawah harga standar.

Tidak saja itu, ia pun memborong sejumlah meja-meja penjualan ikan di sejumlah pasar.

Peternak lele warga negara asing asal Iran ini telah membuat para peternak lele lain merasa ditindas dan dirugikan.

Salah seorang peternak lele yang terkena dampaknya, Wahyudin mengatakan, kalau omzetnya menurun akibat orang asing pedagang lele tersebut.

"Standar harga pasar normal Rp 18-20 ribu per Kilogram, sedangkan dia menjual Rp 13-15 ribu," ujarnya kepada batamnews.co.id, Jumat sore (23/10/2015)

Kemudian, di pasar-pasar dia kasih spanduk untuk daftar harga lele yang dijual, harga yang murah, seperti di pasar Tos 3000 dan Botania.

Selanjutnya, seorang wanita yang juga menjadi korban, Sri mengatakan dengan tindakan orang asing itu, dia tidak bisa banyak memasarkan hasil ternaknya seperti biasa, karena orang asing itu membeli meja-meja di pasar dengan harga tinggi.

"Gimana kita mau jualan, hampir seluruh pasar dia kuasai, meja tempat jualan dia beli dengan harga sampai ratusan juta," papar Sri.

Dia juga mengatakan, kalau ingin berjualan, para peternak harus menjual lele kepada orang asing tersebut, dengan harga yang murah.

Mereka menduga ada keterlibatan orang yang berpengaruh, karena meja-meja di pasar biasanya hanya disewakan saja.

Kemudian setelah mereka menyelidiki, salah satu dam tempat peternakan lele orang asing tersebut, berada pada salah satu dam atau waduk milik pemerintah.

Dengan kejadian ini, para peternak lele berencana akan melakukan protes dalam bentuk orasi kepada pemerintah.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews