Ini Aturan Baru yang Diterapkan Syahbandar Telaga Punggur untuk Antisipasi Kecelakaan Laut

Ini Aturan Baru yang Diterapkan Syahbandar Telaga Punggur untuk Antisipasi Kecelakaan Laut

Pelabuhan Telaga Punggur. (foto: ist/aftertasteblog.com)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kabut asap kiriman dari Pulau Sumatra, belum berdampak pada transportasi laut yang beroperasi di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Kabut asap yang menyelimuti udara dan sedikit mengganggu penglihatan di Kota Batam, merupakan kabut asap kiriman dari Pulau Sumatra. Kabut asap itu, merupakan dampak dari pembakaran hutan, yang terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatra.

Namun, kabut asap kiriman tersebut belum mengganggu aktivitas transportasi laut di Pelabuhan Telaga Punggur, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Meskipun begitu, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, seperti kecelakaan laut pihak Syahbandar Pelabuhan Telaga Punggur sudah melakukan antisipasi.

Kepala Syahbandar Pelabuhan Telaga Punggur, Erwin Sjafrizal, menerapkan aturan baru untuk kapal yang akan berlayar dari Batam, menuju Tanjungpinang, Pulau Dabo dan Pulau Uban.

"Selama kabut asap masih menyelimuti Batam, lampu navigasi kapal diwajibkan hidup, walaupun berlayar di siang hari," ujarnya, kepada Batamnews.co.id, Kamis (17/9/2015).

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan hingga saat ini, 44 trip pelayaran kapal menuju Tanjungpinang, 1 trip menuju Pulau Dabo dan 22 trip menuju Pulau Uban per hari, dari Pelabuhan Telaga Punggur masih berjalan dengan normal.

"Saat ini, jarak pandang kapal yang berlayar masih di atas 1 mil. Tapi, kalau nanti jarak pandang di bawah satu mil. Kapal akan kita larang untuk beroperasi," ujarnya.

(alf)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews