Duh, Jembatan Senilai Rp 59,5 Miliar di Bintan Tak Bisa Digunakan

Duh, Jembatan Senilai Rp 59,5 Miliar di Bintan Tak Bisa Digunakan

Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pelabuhan Tanjung Berakit, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau senilai Rp59,5 miliar yang dibangun pada 2010 rusak sebelum digunakan.

Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana ketika meninjau Pelabuhan Tanjung Berakit, Senin  menyayangkan kondisi fisik pelabuhan sudah rusak sebelum dimanfaatkan untuk kepentingan publik.

"Ini sangat disayangkan. Saya prihatin melihat kondisi fasilitas pelabuhan yang rusak sebelum digunakan," katanya.

Agung menyatakan pelabuhan yang berada di utara Kabupaten Bintan ini seperti bangunan usang, padahal anggaran pusat yang tersedot untuk pembangunan pelabuhan itu cukup besar.

"Ini namanya mubazir. Mungkin disebabkan perencanaannya tidak matang," tegasnya.

Kerusakan terjadi pada tembok pelabuhan, karena beberapa bagian sudah retak. Ponton pelabuhan juga sudah berkarat, sementara atap pelabuhan bocor, selain itu,  koridor di pelabuhan sudah bolong dan lantai gedung pecah.

"Seharusnya pelabuhan ini sudah dapat dioperasikan," ujarnya.

Agung menjelaskan pelabuhan ini akan dimanfaatkan bila direncanakan dengan baik. Kerusakan pelabuhan ini dapat menambah beban negara, karena harus mengeluarkan anggaran untuk perbaikan.

"Seharusnya anggaran yang disediakan, awalnya sudah cukup, tetapi karena rusak harus dilakukan perbaikan agar dapat digunakan. Ini pelajaran yang berarti agar tidak terulang lagi," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Unit Pengadaan Pelabuhan (UPP) Tanjunguban Kementerian Perhubungan Eko Sumarsono bahwa pembangunan pelabuhan tersebut tak terencana dengan baik sehingga tidak terawat.

"Pembangunan pelabuhan yang dimulai dari tahun 2010 ini, menggunakan dana dari pemerintah pusat. Namun dalam pembangunannya yang tidak terencana dengan baik, beberapa fasilitasnya pun kini rusak," ucapnya.

Melihat kondisi itu, kata dia Kementerian Perhubungan akan memperbaiki pelabuhan Tanjung Berakit ini agar menjadi salah satu pelabuhan Internasional, dan dapat dimanfaatkan masyarakat.

Pelabuhan ini akan digunakan untuk parkir dan berlayar kapal cepat dari Berakit menuju Malaysia maupun sebaliknya.

"Anggaran yang dibutuhkan Rp10 miliar, dialokasikan dalam anggaran perubahan untuk memperbaiki pelabuhan dan pembangunan terminal pelabuhan," ujarnya.

sumber: antara

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews