Jurnalis di Bintan Bantu Bayi Penderita Penyakit Langka

Jurnalis di Bintan Bantu Bayi Penderita Penyakit Langka

Bayi Raisa yang menderita penyakit langka Atresia Bilier. (foto: ist/hen)

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Raisa Putri Riona, bayi perempuan berusia 9 bulan penderita penyakit langka Atresia Bilier, mendapat bantuan dari sejumlah jurnalis yang di Bintan.

M Rofik, seorang wartawan yang bertugas di Bintan mengatakan, diserahkannya sumbangan kepada Raisa, berasal dari sumbangan sukarela wartawan, dikumpulkan dari menyisihkan gaji bulanan.

"Sebagai wartawan kita bukan hanya mengajak pembaca, pemirsa dan pendengar untuk menyumbang, meringankan beban orang lain. Tetapi juga memberi teladan, memberi contoh dengan aksi nyata," kata Rofik.


Dengan wartawan memberikan contoh teladan, katanya, diharapkan para pejabat, pemangku kebijakan juga melakukan hal yang sama.

"Begitu juga dengan para pengusaha di Lagoi, Lobam, Kijang, Tanjungpinang dan Batam, semoga terketuk hatinya untuk menyisihkan sedikit dana kepedulian untuk Raisa," harapnya.

Bayi perempuan berusia 9 bulan itu perutnya besar, sebesar buah kelapa. Di bawah perut terdapat benjolan sebesar buah mangga.

Saat didatangi wartawan, tampak muka bayi nampak menahan sakit. Sesekali ia menarik-narik selang yang dipasang di lubang hidung kiri, terhubung ke kerongkongannya, untuk makan dan minum.

Tangannya kurus, tinggal tulang dibalut kulit. Kepalanya kecil, kakinyapun kecil. Tidak seperti bayi seusianya.

Di gendongan neneknya, Wa Bahra (47), bayi Raisa lebih banyak menangis menahan perihnya sakit.

"Selangnya sering ditarik-tarik, dijadikannya mainan. Padahal dari selang inilah ia makan dan minum," kata Wa Bahra, di rumahnya, Jalan Wakatobi, RT 02, RW 01, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunungkijang, Bintan Minggu (30/8/2015).

"Mamanya Raisa, Siti Nur Cahyani sedang membeli obat untuk Raisa. Bapaknya Rio sedang melaut, mencari ikan. Karena pekerjaannya buruh nelayan, ikut kapal milik toke," ucapnya.

Atresia Bilier adalah suatu keadaan yang terjadi pada bayi yang baru lahir dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.
 
Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal. Penyakit ini cukup langka dan jarang ditemukan pada bayi.

(her)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews