BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Ini peringatan bagi pengembang perumahan terutama untuk program 1 juta unit rumah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membongkar perumahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera di kontrak.

Adapun spesifikasi tersebut, antara lain adalah fasilitas sosial di sekitar perumahan tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, para pengembang yang ikut program 1 juta rumah untuk memenuhi fasilitas umum maupun fasilitas sosial yang ada di lokasi pembangunan rumah murah.

"Kalau di bawah spesifikasi kontrak, ya langsung dibongkar, sama seperti jalan tol yang di Tanjung Priok," kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Basuki mengungkapkan, kualitas pembangunan perumahan harus benar-benar menjadi perhatian bagi para pengembang, agar tidak melenceng kualitasnya dari kontrak yang sudah ada.

"Kalau itu soal pengawasan, karena kontrak sudah ada speknya, kalau di bawah spesifikasi kontrak ya langsung dibongkar," tandasnya.
 
Lebih lanjut, Basuki mengatakan bahwa kualitas rumah juga akan terus diperhatikan dalam pembangunan program sejuta rumah. Melemahnya rupiah, lanjut dia tidak akan mengurangi aspek kualitas dalam pembangunan perumahan.
 
Basuki menegaskan, bahwa pemerintah akan melakukan penyesuaian harga jual rumah jika ada beberapa kejadian yang telah tercantum pada perpres.

"Kalau untuk penyesuaian harga itu di dalam perpres (peraturan presiden) kalau ada kondisi force majeure, seperti bencana alam, kalau depresiasi rupiah secara nasional belum ada. Jadi tidak ada penyesuaian," ujar Basuki.

(ind/okz/viva)