Warga Pertanyakan Anggaran APBD Bintan 2015 Defisit Rp 204 Miliar

Warga Pertanyakan Anggaran APBD Bintan 2015 Defisit Rp 204 Miliar

ilustrasi

BATAMNEWS.CO.ID, Bintan - Masyarakat Bintan mulai mempertanyakan kondisi anggaran pendapatan dan belanda daerah (APBD) Bintan yang mengalami defisit, di masa akhir jabatan Bupati Bintan Ansar Ahmad. Ansar kini maju mencalonkan diri menjadi calon wakil gubernur Kepri.  

Hingga saat ini, Pemkab Bintan belum menjelaskan secara detik penyebab APBD Bintan 2015 defisit. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, karena selama dua priode Ansar menjabat bupati, bahkan sebelum dia memutuskan maju jadi calon wakil gubernur, APBD Bintan tak pernah defisit.

"Ada apa ini, kok anggaran di Bintan defisit di saat Ansar mencalonkan diri jadi cawagub Kepri. Ini tentu menjadi tanda tanya, apakah ada hubungannya dengan pencalonan beliau (Ansar)," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, pengamat sosial Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Ali Haji, Suyito mengatakan, penyebab defisit anggaran Pemkab Bintan 2015 harus dijelaskan ke publik, karena itu adalah uang rakyat.

Jangan sampai masyarakat menduga ada keterkaitan dengan pencalonan mantan Bupati Bintan Ansar Ahmad. "APBD Bintan itu kan besar, kenapa bisa defisit? Masyarakat perlu penjelasan," ujar Suyito.

Menurut Suyito, masyarakat perlu mengetahui penggunaan anggaran tersebut sehingga menjadi defisit, apakan ada dugaan dengan aktivitas untuk Pilkada atau tidak, Pemkab harus menjelaskan hal itu.

Sekadar diketahui, APBD-P Bintan tahun ini mengalami defisit sebesar Rp 204 miliar dari nominal APBD Bintan 2015 sebesar Rp 1,117 Triliun. Angka ini terbilang sangat besar, sehingga Pemkab Bintan diminta untuk menjelaskan penyebab anggaran tersebut defisit.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Bintan Adi Prihantara mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya untuk menanggulangi defisit tersebut, yakni dengan cara Pemkab Bintan melakukan usaha penggalian dana agar pengurangan kucuran APBD 2015 sebesar Rp 1,117 triliun itu tidak terlalu mengalami penurunan drastis.

Penggalian dana untuk menutupi defisit anggaran itu yakni tersedia sebesar Rp 199 miliar. Dana itu berasal dari dana sisa lebih perhitungan potongan belanja sebesar Rp 122 miliar dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 77 miliar.
Jadi, kata dia, dari defisit anggaran sebesar Rp 204 miliar itu telah berhasil ditutupi dengan dana penggalian sebesar Rp 199 miliar, sehingga hanya terpotong Rp 3 miliar dari APBD 2015 sebesar Rp 1,117 triliun tersebut. "Alhasil APBD 2015 saat ini menjadi Rp 1,114 triliun,” jelasnya.


[hen]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews