Pembunuhan Chintya

Catatan Redaksi: Tujuh Hari Pascapembunuhan Chintya Pengantin Baru 17 Tahun

Catatan Redaksi: Tujuh Hari Pascapembunuhan Chintya Pengantin Baru 17 Tahun

Chintya semasa hidup (Foto: Facebook Chintya)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sudah tujuh hari berlalu, pembunuhan Tri Chintya Prasetya tak kunjung terungkap. Polisi belum berhasil mengindentifikasi siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut. 

Sejumlah saksi sudah diperiksa. Sejumlah orang juga sempat dicurigai. Namun siapa pelaku pembunuhan wanita cantik 17 tahun itu belum juga menampakkan titik terang.

Chintya ditemukan tewas mengenaskan di dalam selokan (parit) dekat Hotel Vista, Simpang Jam, Baloi, pada 8 Agustus 2015 pagi lalu sekitar pukul 08.30 WIB.

Chintya adalah pengantin baru yang baru menikah seminggu sebelum ditemukan tewas. 

Polisi sudah memeriksa belasan saksi. Mulai dari suami Diva, keluarga Diva dan Chintya.

"Kita sudah memeriksa 18 orang saksi," kata Kompol Yoga Buanadipta, Kasat Reskrim Polresta Barelang kepada batamnews.co.id beberapa hari lalu.

chintya batam 

Chintya

Dari 18 saksi itu kebanyakan memang orang yang memiliki hubungan emosional yang erat dengan alumni SMK Nurul Jadid Batam di Bengkong itu.

Polisi sempat mencurigai keterlibatan Diva, suami korban dalam aksi sadis tersebut, namun minim bukti dan saksi. Akhirnya Diva dilepas.

Ayah Diva, Hendriko, juga tak luput dari kecurigaan serta kakak Diva, Anggi. Keduanya sempat diperiksa intensif di Mapolresta Barelang. Keduanya akhirnya juga dilepas.

Bahkan dua mobil milik Hendriko dan Anggi hingga saat ini masih diamankan pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut di Mapolresta Barelang. Kedua mobil itu jenis Suzuki pick up dan mobil SUV Terios.

Ada dugaan mobil itu digunakan untuk menghabisi korban, tapi kecurigaan itu lagi-lagi mentah.

Tidak ada satu pun petunjuk kecuali ada saksi yang melihat mobil Terios melawan arah di jalan turunan dari arah Hotel Vista tersebut.

Menurut ibu Diva, Chintya terakhir kali pamit membeli lontong. Setelah itu ia tak kembali. Sepeda motornya ditemukan terparkir di halte Jodoh Centre, Kecamatan Bengkong.

Kasus penyidikan ini juga tak terbuka lebar ke publik. Polisi terkesan menutup-nutupi sejumlah informasi yang diperoleh dari media.

chintya batam 

Chintya

Polisi beralasan kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan tidak bisa diekspos terbuka.

”Kasih kesempatan kami masih proses sidik dulu ya, Mas," kata Kompol Yoga memberikan alasan.

Sejumlah warga Batam berharap kasus ini segera terungkap. Tidak saja hal ini menyangkut nyawa seseorang namun juga berpengaruh terhadap psikologi masyarakat yang tengah galau dengan kondisi ekonomi saat ini.

Polisi perlu memberikan kepastian keamanan kepada masyarakat Batam agar lebih nyaman dan damai tinggal di Batam.

Terkatung-katungnya pengungkapan kasus pembunuhan sebelumnya bisa jadi preseden buruk jaminan keamanan.

Polisi juga dalam penyidikan seharusnya meningkatkan profesionalisme dan mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Hal itu menghindari terjadinya kesalahan dalam prosedur penyidikan yang bisa saja berakibat fatal. Penyidik tentu saja harus berhati-hati dan tidak teledor dalam menetapkan tersangka atau dalam hal lain kelak.

Patut disayangkan juga terkait tak diizinkannya Diva, suami Chintya, mengikuti prosesi penguburan mayat istrinya. Pada saat penguburan itu, Diva masih dalam pemeriksaan intensif polisi.

Ia kabarnya sudah meminta izin untuk melihat istrinya namun tak diperbolehkan. Diva pun akhirnya hanya melihat gundukan tanah merah keesokan harinya. 

Peran serta masyarakat dalam membantu polisi juga sangat diharapkan. Informasi sekecil apapun sangat berguna. Termasuk memberi doa agar kasus ini cepat terungkap dan tak terulang lagi..

 

[alf/snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews