BATAMNEWS.CO.ID, Medan - Sejumlah pria yang diduga kelompok preman melakukan penjagaan di Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara saat berlangsungnya penggeledahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (13/8/2015).

Akibatnya, sempat terjadi kericuhan antara sejumlah preman tersebut dengan sejumlah wartawan yang tidak diizinkan masuk untuk melakukan peliputan.

Kericuhan bermula ketika awak media yang hendak masuk ke areal kantor, dihalangi oleh sejumlah orang bertato yang mengaku sebagai karyawan Dinas Bina Marga.

Namun, saat diminta menunjukkan identitasnya, orang-orang yang menutup pintu gerbang kantor tersebut tak bersedia.

Awak media dan orang-orang yang disinyalir sebagai orang bayaran rekanan dinas tersebut, sempat beradu mulut dan saling dorong.

"Siapa kalian menghalangi kami. Siapa yang kalian lindungi? Kalian korupsi juga," teriak sejumlah wartawan dan fotografer.

Teriakan dari awak media yang meminta masuk ke Kantor Dinas Bina Marga tidak digubris oleh para preman tersebut.

"Tidak boleh masuk. Kalau kalian wartawan memangnya kenapa? Kalian tidak boleh masuk," sebut salah seorang pria yang berada di dalam halaman kantor Bina Marga.

Kondisi di lokasi pun sempat memanas, ketika sebuah batu melayang dari halaman dalam kantor, ke arah para awak media yang tengah mencoba untuk melakukan peliputan. Namun beruntung, batu tersebut hanya mengenai sepeda motor salah seorang wartawan.

Polisi yang melihat potensi kericuhan membesar langsung menenangkan situasi, dan meminta agar para pemuda yang melarang awak media masuk ke halaman kantor untuk membuka pintu, dan membiarkan awak media meliput.

(ind/okz)