[VIDEO] Pengakuan Pengancam Jokowi: Saya Gemetaran, Saya Pasrah Aja Kalau Diciduk

[VIDEO] Pengakuan Pengancam Jokowi: Saya Gemetaran, Saya Pasrah Aja Kalau Diciduk

Pengakuan Dudi Hermawan

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dudi Hermawan, pelaku pengancaman terhadap Presiden Jokowi, mengaku khilaf dan meminta maaf atas status Facebook-nya yang mengancam akan mencelakai Jokowi. Dudi Hermawan dalam video dengar durasi 5 menit menyampaikan, status itu hanya aksi spontanitasnya setelah mengetahui peristiwa pembakaran mushola di Tolikara, Papua.

"Ini (status) gara-gara kejadian di Papuan. Kita punya permasalah yang serius tapi presidennya sibuk nonton bioskop, ini berdasarkan pemberitaan di Tribunnews itu" ujar Dudi saat ditemui relawan Bara JP Kepri Birgaldo Sinaga dan Thamrin Pasaribu di Batam, Kepulauan Riau, beberapa hari lalu.

Setelah kejadian ini, Dudi menyadari, melihat sebuah permasalah itu tidak dari satu sisi, namun dari perspektif yang luas.

"Saya sepemikiran dengan Pak Jokowi, kalau melihat sebuah masalah jangan fokus satu masalah tapi lihat yang lebih besar," kata dia.

Dudi mengatakan, ia khawatir dengan keselamatannya setelah status itu menjadi viral di jejaring sosial. "Saya juga kasian dengan kerabat saya," ujar Dudi.

Selain itu Dudi juga cemas ketika ada orang yang bertamu ke rumahnya. "Tadi saya sempat gemetar, saya pikir siapa, intel atau polisi, saya pasrah sajalah," ujar dia sembari menjulurkan kedua tangannya kedepan.

Ia juga mengatakan terpaksa mematikan telepon selular karena banyak ancaman yang masuk. "Iya (saya matikan) karena banyak ancaman itu," kata pria berjambang lebat itu.

Menurut Dudi, respon atas statusnya itu tak hanya berasal dari teman-temannya yang muslim namun juga yang non muslim.

"Teman saya yang non muslim maupun yang non muslim pun mengatakan, bahaya, bahaya, cepat hapus," ujar Dudi.

Dudi menceritakan, ia sebenarnya saat pilpres salah satu pendukung Jokowi. "Saya dulu dukung Pak Jokowi," ujar dia.

Dudi juga menyebutkan, ia juga sempat diperingatkan seorang anggota polisi untuk tidak menghina simbol-simbol negara apalagi seorang presiden.

sumber: Bara JP Kepri

 

[snw]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews