Ini Besar Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

Ini Besar Inflasi di Batam dan Tanjungpinang

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi di Kota Tanjungpinang dan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Juni 2015 mencapai 0,83 persen.

"Indeks harga konsumen gabungan dua kota di Provinsi Kepri yakni Batam-Tanjungpinang pada Juni 2015 sebesar 0,83 persen," kata Kepala BPS Kepri Dumagar Hutauruk di Tanjungpinang, baru-baru ini.

Dia menambahkan indeks harga konsumen tersebut bersumber dari inflasi yang terjadi di Kota Batam pada Juni mencapai 0,87 persen dan inflasi di Kota Tanjungpinang 0,60 persen.

Inflasi di Kepri disebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi pada indeks gabungan enam kelompok pengeluaran. Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada kelompok bahan makanan yang mencapai 3,13 persen.

"Kemungkinan itu terjadi karena pengaruh bulan puasa. Harga bahan makanan biasanya naik menjelang dan pada saat puasa hingga Idul Fitri," ucapnya.

Dumagar menjelaskan berdasarkan hasil survei petugas BPS, tercatat kelompok makanan jadi,minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,78 persen, kelompok perumahan,air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,05 persen, kelompok sandang naik 0,21 persen dan.

Sementara kelompok kesehatan naik 0,05 persen, kelompok transfortasi, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,07 persen.

Sebaliknya, indeks gabungan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan mencapai 0,02 persen.

"Terdapat beberapa komoditas utama yang menyebabkan naiknya indeks harga konsumen dua kota di Kepri di antaranya yang dominan cabai merah, daging ayam ras, telur ayam dan timun dan lainnya," ujarnya.

Kenaikan indeks harga konsumen pada Juni 2015 ini jika dilihat dengan Inflasi berdasarkan tahun kalender yakni dari (Januari-Juni) 2015 terjadi peningkatan sebesar 1,40 persen. 

"Sedangkan laju Inflasi year on year Juni 2015 dibadingkan Juni 2014 meningkat 8,21 persen," katanya.

Dia mengemukakan dari 23 kota di Sumatera tercatat indeks harga konsumen pada 22 kota disimpulkan mengalami inflasi, sedangkan satu kota terjadi deflasi.

"Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi pada Kota Pematang Siantar yakni sebesar 1,44 persen. Sedangkan untuk kota yang mengalami deflasi terjadi di kota Pangkal Pinang yakni sebesar 0,14 persen," katanya.

sumber: antara

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews