Cuaca Makin Panas saat Ramadhan, Ini Penyebabnya

Cuaca Makin Panas saat Ramadhan, Ini Penyebabnya

Ilustrasi. (foto:ist net)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. Bahkan sejumlah titik api di wilayah tertentu terus bertambah.

Kepala Pusat Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, beberapa wilayah yang mengalami kekeringan adalah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua bagian Selatan, Maluku bagian Selatan dan sebagian Sulawesi Selatan.

"Di wilayah tersebut, rata-rata curah hujan kurang dari 100 milimeter (mm) per bulan," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/6/2015).

Bahkan, menurut data, di Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB, curah hujan kurang dari 50 mm.

"Beberapa daerah telah mengalami kekeringan, seperti Purbalingga, Gunungkidul, Wonogiri, Tuban, Bojonegoro, Boyolali, Lombok Utara dan NTT. Sebagian besar wilayah di Sumatera juga kering hingga sedang," ujar Sutopo menambahkan.

Menurut BMKG, musim kemarau akan mencapai puncak pada September 2015 mendatang. Terbatasnya curah hujan di Riau juga telah menyebabkan titik api terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Pada Minggu, 28 Juni 2015, satelit Modis memantau 207 titik api di Sumatera, dimana 71 titik api berada di Riau, yaitu di di Pelalawan 24 titik, Rokan Hilir 18 titik, Bengkalis sembilan titik, Inhil enam titik, Dumai lima titik, Siak tiga titik, Inhu satu titik. Di Kuansing, Meranti dan Kampar masing-masing satu titik api. Luas lahan terbakar 142 hektar," ujarnya menjelaskan.

Petugas gabungan dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri dan relawan, telah berhasil memadamkan seluas 69 hektar. Sedangkan 73 hektar belum dapat dipadamkan. Penyebab kebakaran adalah dibakar untuk pembersihan dan pembukaan lahan.

"Hujan buatan yang dilakukan BPPT bersama BNPB dan TNI Angkatan Udara sejak Senin 22 Juni 2015 hingga sekarang mengalami kendala karena tidak tersedianya awan-awan potensial di atmosfer yang layak untuk disemai dengan bahan NaCl (Natrium Klorida). Pada Jumat 26 Juni 2015 dan Sabtu 27 Juni 2015 tidak dilakukan penerbangan menyemai awan," ujar Sutopo.

Hingga hari keenam, kata Sutopo, pelaksanaan hujan buatan baru dilakukan empat kali penerbangan, dengan menebarkan 9,2 ton bahan NaCl menggunakan pesawat terbang CN 295 TNI AU di ketinggian 11 ribu hingga 13 ribu kaki di wilayah Riau.

"Berdasarkan pola titik api tahun 2006-2014 di Sumatera dan Kalimantan, jumlah titik api akan terus meningkat hingga Oktober mendatang."

(ind/viva)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews