Tanker Malaysia Dirampok Bajak Laut, Nasib 5 WNI Tak Diketahui

Tanker Malaysia Dirampok Bajak Laut, Nasib 5 WNI Tak Diketahui

BATAMNEWS.CO.ID, Malaysia  - Lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia beserta 17 ABK lain yang berada di atas kapal tanker asal Malaysia, MT Orkim Harmony hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Ke 22 ABK tersebut dinyatakan hilang setelah kapal yang membawa minyak senilai 21 juta ringgit atau sekira Rp 73,5 miliar tersebut dirampok bajak laut di perairan Tanjung Sedili, Malaysia.

Wakil Direktur Jenderal Badan Pengawasan Maritim Malaysia (MMEA) Laksamana Madya Maritim Datuk Ahmad Puzi Ab Kahar, mengatakan, aparat keamanan yang menangani kasus tersebut tidak mendapatkan panggilan darurat dari kapal Malaysia itu saat peristiwa terjadi.

Selain itu, kata dia, tidak ada tanda-tanda kapal bermuatan 5.879 metrik ton minyak tersebut mengalami kecelakaan semenjak dinyatakan hilang pada pukul 20.57 Kamis pekan lalu.

"Menurut dugaan terkuat kami, kapal tanker tersebut dirampok oleh bajak laut," kata Ahmad Puzi, dalam konferensi pers di Putrajaya, seperti dilansir dari okezone.com, Selasa (16/6/2015).

Ahmad Puzi mengenyampingkan kemungkinan kapal dibajak dan para awak kapal disandera. Sebab, tidak ada permintaan uang tebusan yang diajukan hingga pukul 15.30 waktu setempat hari ini. Dia juga menolak kemungkinan kapal mengalami kecelakaan dan tenggelam.

"Jika kapal mengalami kebocoran, para ABK akan melakukan panggilan darurat. Bila kapal tersebut mengalami kecelakaan, maka akan ada jejak minyak tumpah," ujarnya.

Kapal tanker MT Orkim Harmony sedang berlayar dari Selat Malaka menuju Kuantan ketika dinyatakan hilang. Kapal tersebut membawa 22 ABK yang terdiri dari lima warga negara Indonesia (WNI), 16 warga Malaysia, dan seorang warga Myanmar.

Lima WNI yang hilang adalah Bambang Suryawan (43), Iwan Asriadi (39), Nelson Hasiholan Sitorus (35), Ntan Kombongan (30), dan Mawit Matin (46).

 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews