Pilgub Kepri 2015

Pendukung Nurdin Basirun "Melawan", Alihkan Dukungan kepada Calon Lain

Pendukung Nurdin Basirun "Melawan", Alihkan Dukungan kepada Calon Lain

Nurdin Basirun (tengah) bersama HM Sani dan HM Soerya Respationo (kiri)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Langkah politik yang ditempuh Soerya Respationo yang dipastikan bakal menggandeng Ansar Ahmad sebagai calon wakil gubernur Kepri 2015 membuat para pendukung Nurdin Basirun terus melakukan konsolidasi agar Bupati Karimun tersebut maju pada Pilgub Kepri 9 Desember mendatang.  

Sebelumnya, santer dikabarkan bahwa calon gubernur Kepri Soerya Respationo akan memilih Nurdin Basirun untuk mendampinginya pada Pilgub Kepri. Namun sikap politik Soerya yang lebih cenderung memilih Ansar membuat para pendukung Nurdin merasa kecewa.

Mereka tak menyangka, pasangan yang sudah digadang-gadang maju pada pemilihan gubernur mendatang gagal berpasangan. Tokoh masyarakat di Tanjungbatu, Alimid (65) tak memungkiri bahwa banyak masyarakat di daerahnya, terutama di Tanjungbalai Karimun kecewa dengan langkah politik Soerya yang memilih Ansar sebagai pendampingnya.

"Kita sebelumnya tak menduga bila Soerya akhirnya memilih Ansar sebagai wakilnya. Tentu kita kecewa, tapi itulah dinamika politik," ujarnya, belum lama ini.

Alimid mengaku, pihaknya masih memiliki waktu untuk melakukan konsolidasi dan membangun komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat di Tanjungbalai Karimun untuk mengupayakan Nurdin tetap maju pada Pilgub Kepri.  

Termasuk memberikan dukungan untuk memaketkan Nurdin Basirun dengan calon lain, selain Soerya Respationo. Terlebih, kata Alimid, Nurdin dinilai sebagai figur atau calon yang memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk memimpin wilayah ini.   

Pengamat Politik Stisipol Raja Ali Haji, Zamzami, mengatakan, pengalihan dukungan dari para pendukung Nurdin kepada calon gubernur Soerya Respationo sangat dimungkinkan terjadi, apalagi ketika Soerya memberikan sinyal akan mengandeng Ansar sebagai calon wakil gubernur.

"Secara otomatis hal itu (pengalihan dukungan) akan terjadi. Masyarakat Karimun tentu akan lebih memilih figur yang mereka sudah jagokan sebelumnya. Terlepas, apakah calon tersebut nantinya akan maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur," ujar Zamzami, Sabtu (13/6/2015).

Dia dapat memaklumi kekecewaan yang dirasakan masyarakat Karimun. Melihat dukungan yang diberikan masyarakat Karimun kepada Nurdin jika berpasangan dengan Soerya selama ini  cukup besar, maka tidak heran bila masyarakat Karimun kemudian kecewa saat calon yang dijagokan batal bersanding di Pilgub mendatang.

Zamzami pun tak memungkiri, konstelasi politik yang terjadi di tingkat pusat, seperti konflik yang terjadi di internal Partai Golkar turut memengaruhi peta politik di tingkat daerah.

Soerya Respationo, kata dia, yang sejak awal diprediksi mengandeng calon wakilnya dari Partai Golkar memainkan perannya untuk mencermati situasi politik yang terjadi di tubuh partai itu.

"Sejak Partai Golkar pecah menjadi dua kubu, yakni kubu ARB dan Agung Laksono, Soerya belum dapat menentukan sikapnya akan meminang siapa, karena masih mencermati perkembangan yang terjadi. Namun ketika mulai ada titik terang, pengadilan mengesahkan hasil munas Riau yang digelar ARB, ada kemungkinan Soerya mencari jalan aman dengan memilih Ansar sebagai pasangannya," kata Zamzami.


[asd]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews