BATAMNEWS.CO.ID  - Situasi di kawasan Laut China Selatan yang kembali memanas akhir-akhir ini membuat jajaran TNI AU sigap. Sebagai antisipasi ancaman terhadap kedaulatan NKRI, TNI AU akan menyiagakan kekuatan dan armada tempur di Lanud Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).  

Untuk menyiagakan pasukan, pesawat, dan peralatan tempur, TNI AU akan meningkatkan status Lanud Ranai menjadi tipe B mengingat Lanud Ranai berada di lokasi di Pulau Natuna.

Demikian diungkapkan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I (Pangkoopsau I) Marsekal Muda TNI A Dwi Putranto.
Dwi mengatakan, kekuatan tempur yang dimiliki TNI AU di Lanuma Supadio (SPO) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) secara bertahap akan dipindahkan ke Lanud Ranai.

"Sementara ini proses menuju menjadi tipe B pangkalan siap operasi. Ke depan juga konsep TNI AU, Paskhas akan ditempatkan ke titik-titik Lanud di sana (Natuna)," kata Dwi di Makoopsau I, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Adapun Lanud tipe B yang sudah menjadi tipe A yakni Lanuma Roesmin Nurjadin (RSN) di Pekanbaru dan Lanud Supadio (SPO) di Pontianak. Sementara saat ini ada tiga Lanud tipe D menjadi tipe B yakni, Lanud Astra Kestra (ATK) di Lampung, Lanud Sugiri Sukani di Cirebon, dan Lanud Wirasaba (WSA) di Purwokerto.

"Maka komandan yang menjabat Mayor sudah menjadi Letnan Kolonel. Ke depan juga sudah dibuat naskah kajian Lanud yang di ujung seperti Lanud tipe C akan ditingkatkan sarana dan prasarana, serta dilengkapi juga landasannya dan skuadronnya," ujarnya.

Seperti diketahui, konflik Laut Cina Selatan adalah konflik klaim wilayah tumpang tindih yang melibatkan beberapa negara ASEAN, seperti Tiongkok dan Taiwan. Klaim kepemilikan Tiongkok atas kepulauan Paracell dan Spratly.

Negara ASEAN seperti Vietnam mengklaim Paracell dan sekitarnya. Sedangkan Brunei, Filipina, dan Malaysia mengklaim Spratly dan sekitarnya.