Bocah Cianjur Dikurung 7 Tahun Hingga Kurus Kering

Bocah Cianjur Dikurung 7 Tahun Hingga Kurus Kering

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, saat menjenguk YG di RSUD Cimacan, Cianjur, Jabar (Foto: liutan6.com)

Cianjur - Iwan Mustofa terhenyak. Bocah 13 tahun di balik pintu kayu itu tampak kurus kering. Saat Iwan menyodorkan makanan dan sebotol minuman mineral, sang bocah gesit mengambil makanan dan melahapnya. Tanpa pakaian dan tidur beralas tanah, bocah malang berinisial YG itu tujuh tahun disekap di dalam sebuah ruangan.

"Kenapa masih ada anak Indonesia yang diperlakukan seperti ini?" ujar Rio, sapaan Iwan Mustofa saat mengawali perbincangan dengan Liputan6.com, Kamis (8/11/2018).

YG diselamatkan Rio dibantu aparat desa setempat, di Kampung Cibodas, Cianjur Selatan, Jawa Barat, Selasa 6 November 2018. Meski kondisi bocah malang itu tampak seperti tulang dibalut kulit, namun keceriaan masih tampak dari wajah YG saat dikunjungi Rio.

YG, kata Rio, dikurung oleh keluarganya sejak dia berusia enam tahun. Ayahnya meninggal dunia, sementara ibunya berada di Arab Saudi sebagai buruh migran.

"Yang mengasuh, memberi makan adiknya yang usia sembilan tahun," tutur Rio.

Sementara sang adik tinggal bersama bibinya di rumah yang tidak jauh dari ruangan penyekapan YG.

Penuturan yang disampaikan pihak keluarga YG kepada Rio, YG sempat menjalani pengobatan. Biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Akibatnya, orangtua YG harus meminjam uang sana-sini untuk perawatan anaknya.

Akibatnya, beban utang yang ditanggung makin berat. Ibunda YG akhirnya memutuskan untuk menjadi buruh migran demi melunasi utang pengobatan anaknya.

Saat ini YG berada di RSUD Cimacan, Cianjur. "Dipulihkan dulu fisiknya, karena melihat kondisi fisiknya sangat memprihatinkan," kata Rio.

2 Tahun Dikurung

Bukan hanya YG. Sebulan sebelumnya, Rio mengevakuasi seorang bocah yang berusia 12 tahun berinisal Fa. Informasi yang dia terima, Fa sudah dikurung dua tahun lalu di dalam ruangan berdinding kayu, beralas tanah, dan berjeruji besi. Saat ditemui Rio, keduanya dalam kondisi telanjang.

"Saat dikasih makan, mereka lahap sekali. Seperti orang kelaparan," kata Rio.

Fa merupakan warga Warung Kondang atau 10 menit dari Kota Cianjur. Selama ini dia dirawat oleh kakek-neneknya.

"Ayahnya cerai, sementara ibunya ke Saudi Arabia," kata Rio.

Rio menuturkan, ada cerita haru ketika dia mengevakuasi Fa. "50 meter dari tempat dia dikurung, tidak ada yang tahu. Ada kemunkinan keluarga menyembunyikan kondisi Fa karena malu, aib," kata Rio.

Dia berharap ke depan tidak lagi terjadi hal serupa yang dialami Fa dan YG. Masyarakat sekitar pun diminta membantu aparatur desa menginformasikan bila menemukan hal seperti kasus di atas.

"Komunikasikan dengan pemerintah daerah. Jangan ada lagi Fa dan YG yang dipasung, dikurung. Itu kan anak bangsa. Jangan dirampas kemerdekaan mereka," tegas Rio.

(aiy)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews