Musim Hujan, Petugas Kesehatan Gadungan Jual Abate Rp 100 Ribu

Musim Hujan, Petugas Kesehatan Gadungan Jual Abate Rp 100 Ribu

Bintan - Hujan yang melanda Kabupaten Bintan akhir-akhir ini ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Seperti yang terjadi di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara (Binut), Kepulauan Riau.

Beberapa orang menyamar sebagai petugas puskesmas. Lalu mereka mendatangi rumah-rumah warga dan memaksa warga membeli produk mereka yaitu bubuk abate seharga Rp 100 ribu.

Agar aksi tersebut tidak dicurigai, petugas puskemas gandungan itupun menunjukan bukti kuitansi yang diterbitkan Kemenkes dengan logo Bhakti Husada. Bahkan kuitansi itu juga dibubuhi paraf petugasnya beserta cap bertuliskan 'Program Abateisasi Lingkungan'.

Kepala Puskesmas Teluk Sasah, dr Kurniawan mengakui informasi adanya warga yang dipaksa membeli bubuk abate dari petugas gadungan.

"Pelaku ke rumah-rumah warga. Mereka mengaku petugas dari puskesmas dan membagikan bubuk abate tapi wajib bayar Rp 100 ribu," ujarnya, Jumat (19/10/2018).

Kurniawan menambahkan bahwa dengan adanya aksi petugas gadungan itu sangat merugikan Pemkab Bintan. Jadi dia menghimbau agar warga tidak mudah percaya dengan penjualan bubuk abate seharga Rp 100 ribu itu.

"Selama ini bubuk abate diberikan kepada warga secara gratis. Karena ini program dari Pemkab Bintan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes)," jelasnya.

Banyak warga yang menjadi korban. Sebab petugas gadungan itu menjual produk itu dengan modus menakut-nakuti warga. 

Diharapkan warga aktif mendokumentasikan aksi petugas gadungan itu ketika menjual produk itu kembali. Sehingga aksi mereka bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

"Mereka menakuti warga dengan memanfaatkan kondisi hujan yang akhir-akhir ini terjadi. Terus bahayanya wabah DBD yang rentan terjadi. Jadi warga terpaksa membelinya," sebutnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bintan, dr Yosei Susanti mengatakan instansi tempatnya bekerja tidak pernah menjual bubuk abate kepada masyarakat. Melainkan selalu membagikannya secara cuma-cuma sebab ini program pemerintah.

"Fungsi bubuk ini memberantas jentik-jentik. Sehingga tidak berkembang menjadi nyamuk. Tapi bubuk ini bisa didapatkan warga secara gratis, karena Dinkes Bintan yang bagikan," ucapnya.

Dia menghimbau agar warga terus aktif menggalakan program 3 M. Yaitu menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penyimpanan air dan mengubur barang-barang bekas yang menjadi sarang berkembangnya nyamuk.

"Warga harus sering memberantas sarang nyamuk tempat jentik-jentik nyamuk berkembang biak. Kemudian menaburkan bubuk abate itu ditempat penyimpanan air," katanya.

(ary)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews