McDermott Garap Proyek Rp 11 Triliun

McDermott Menggeliat, Bangkitnya Industri Raksasa di Batam

McDermott Menggeliat, Bangkitnya Industri Raksasa di Batam

CEO Batamnews Zuhri Muhammad bersama David Dickson, Presiden & Chief Executive Officer McDermott International (tengah) bersama Rey Regan Director of Batam Fabrication Operation McDermott (kanan) dan Ian Prescott Senior Vice President, Asia Pacific for McDermott (kiri) saat berbincang di Batam, Selasa (16/10/2018). (Foto: Yogi ES/Batamnews)

Batam - Industri 'raksasa' di Batam mulai menggeliat. PT McDermott Batam Indonesia dapat megaproyek. Nilai proyek pertama, 'Tyra Redevelopment Project' mencapai USD 500 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar) hingga USD 750 juta (Rp 11 triliun). Tidak saja itu, Dermott juga sudah mengantongi sejumlah proyek besar lainnya.

"Ini proyek yang sangat penting bagi kami (McDermott)," ujar David Dickson, Presiden & Chief Executive Officer McDermott International, Selasa (16/10/2018). 

Siang tadi, Dickson baru saja meluncurkan proyek Tyra tersebut dengan ditandai pemotongan pita 'First Cutting Tyra Redevelopment Project' di lokasi proyek di McDermott Batam, Batu Ampar.

Proyek besar itu dinamakan Tyra Redevelopment Project. Proyek ini membangun wellhead dan topside untuk infrastruktur oil and gas nasional milik Denmark.

Baca juga: Daun Sirih, CEO McDermott, dan Investasi Rp 11 Triliun

Tyra adalah nama ladang gas di Denmark. Memproduksi 90 persen gas untuk bangsa Denmark.

Saat ini perusahaan asal Amerika Serikat ini akan mengerjakaan empat proyek besar hingga tahun 2021 mendatang. 

Tentu saja, kabar ini adalah kabar baik bagi Batam di tengah kelesuan dunia industri dan investasi serta ekonomi. Bahkan pertumbuhan ekonomi di Batam sempat jatuh ke 1 persen. 

Dickson menjabarkan, proses fabrikasi dan pemasangan poyek Tyra ini dikerjakan McDermott bersama PT Total. Rincian dari proyek tersebut diantaranya, berupa enam wellhead, satu topside structure, dua connecting bridge. Pengerjaan diperkirakan memakan waktu tiga tahun, hingga tahun 2020 dan 2021.

"Seperti proyek kami di seluruh dunia, kami memokuskan diri kepada proyek Tyra," ujar Dickson kepada batamnews.co.id di hadapan Ray Regan Director of Batam Fabrication Operation McDermott dan Ian Prescott Senior Vice President, Asia Pacific for McDermott di Batam.

McDermott sebelumnya sudah menuntaskan kontrak untuk pengerjaan proyek Tyra dengan total berat mencapai 36.300 ton pada tahun 2017 dengan Maersk. Proyek ini merupakan proyek terbesar di North Sea.

"Kami telah terbukti dan berpengalaman, penuh skill, tentunya kami akan bisa lebih efisien dan efektik, dan penuh komitmen dalam menyelesaikan pengerjaan proyek ini," ucap pria berkebangsaan Amerika itu.

Baca juga: Garap Proyek Migas Terbesar, McDermott Butuh Ribuan Pekerja

Bergairah lagi

David Dickson mengungkapkan, industri yard di Batam mulai bergairah setelah sempat jatuh pada tiga tahun belakangan hingga tahun 2017. 

Tidak adanya orderan dari Eropa membuat McDermott terpaksa mengurangi ribuan karyawan dan melakukan efisiensi.

"Tapi kedepan kita melihat, industri yard akan terus naik, apalagi harga minyak dunia sudah stabil," ujar Dickson.

McDermott saat ini akan mengerjakan selain Tyra, juga ada Qatar Petroleum, Gorgon 2, serta KGD 6.

Bahkan Dickson memprediksi kedepan, setelah proyek itu selesai, McDermott juga tengah melakukan langkah-langkah mencari proyek lain. 

"Tapi masih bidding, dan kita tentu merahasiakan proyek yang tengah kita incar tersebut," ujar dia.

Perbaharui fasilitas

Ray Regan, Director of Batam Fabrication Operation McDermott, mengungkapkan, McDermott beberapa waktu lalu, saat proyek sepi, tidak berdiam diri. Dermott berupaya mempersiapkan sejumlah fasilitas penunjang pengerjaan proyek di Batam.

"Kami membangun gedung painting yang tertutup, jadi pada saat hujan pun bisa dikerjakan, bahkan ini beroperasi siang malam atau 24 jam," ujar Ray Regan.

Selain itu juga ada beberapa fasilitas lainnya yang ditingkatkan. Seperti mesin welding otomatic yang sudah menggunakan teknologi tinggi atau melalui pemograman.

Butuh ribuan tenaga kerja

Saat ini McDermott tidak saja mengerjakan proyek Tyra serta proyek lainnya membutuhkan ribuan karyawan. Total mencapai 5.000 orang hingga di Maret 2019 nantinya.

Saat ini, kebutuhan karyawan untuk proyek Tyra mencapai 3.000 orang. Dan proses perekrutan sedang dilakukan.

"Saat ini sekitar 2.000 karyawan, di 2019 rencananya mencapai 5.000 craft lapangan, belum termasuk level engineer dan lainnya," ujar Ian Prescott, Senior Vice President, Asia Pacific for McDermott di Batam di kesempatan yang sama.

Ian Prescott mengatakan, McDermott juga berkomitmen dalam proses perekrutan nantinya tidak mengutamakan karyawan asing atau ekspatriat. "Sangat kecil jumlahnya ekspatriat, sekitar 2 persen, 98 persen pekerja lokal. Kita tidak membedakan dari sisi suku, agama, dan gender," ujar Ian.

Artinya, kata Ian, McDermott tidak hanya berinvestasi, tapi juga memberikan lapangan kerja yang lebih kepada masyarakat lokal yang memiliki skill.

Ray Regan menambahkan, McDermott tentunya membutuhkan tenaga kerja yang penuh skill dan berpengalaman hingga yang baru.

"Kita akan rekrut yang baru, atau yang belum pernah bekerja di McDermott, sisanya karyawan yang pernah bekerja di McDermott, kita cari yang baru ke kampus-kampus di Indonesia, jumlahnya mencapai 20 persen dari total pekerja," imbuhnya.

Ray Regan mengatakan, calon karyawan yang direkrut untuk yang baru memiliki kapasitas di level engineer dan supervisor.

Nyaman di Batam

David Dickson, Presiden & Chief Executive Officer McDermott International mengaku sangat nyaman berinvestasi di Batam, Kepulauan Riau. 

"Sangat nyaman, tidak ada masalah, apalagi fasilitas kita lengkap," ujar Dickson. Begitu juga dengan hubungan dengan regulasi di pemerintahan tidak ada masalah. Semua berjalan lancar.

Ditambahkan bos Dermott lainnya, Ray Regan, pemerintah di Batam sangat membantu bagaimana agar McDermott tetap beroperasi di Batam. 

"Pemerintah di Batam sangat mendukung kami, baik BP Batam maupun Pemko Batam," ujar dia.

(snw)

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews