Begini Kronologi Penembakan di Ruang Kerja Anggota DPR Gerindra dan Golkar

Begini Kronologi Penembakan di Ruang Kerja Anggota DPR Gerindra dan Golkar

Kaca ruangan anggota DPR Fraksi Gerindra yang tertembus peluru. (Foto: kumparan)

Jakarta - Ruang kerja anggota DPR Gerindra, Irjen (Purn) Wenny Warouw, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, ditembak orang tak dikenal. Mantan pejabat tinggi Polri itu menjelaskan, saat kejadian ia tengah berada di ruangannya bersama pendeta Hesky Roring dan AKBP Ronal Rumondor.

Saat itu, Wenny hanya mendengar satu ledakan peluru saja. Sebab, begitu kaca berhamburan, salah satu tamunya berteriak agar mereka tiarap.

"Kira-kira kejadian itu sekitar pukul 14.35 WIB," kata Wenny di DPR RI, Jakarta, Senin (15/10/2018).

"Kami bertiga baru ngobrol 2-3 menit, kaca meledak. Saya lihat ada pecahan, kemudian ada bocor di plafonnya, kemudian saya disuruh tiarap," imbuhnya.

Wenny menyebut, peluru tersebut melesat kira-kira 10 sentimeter dari kepala salah satu tamunya. Dari posisi kemiringannya, Wenny menduga pelaku berada di sekitar gedung Kompas.

"Dari kemiringannya, mungkin arahnya dari sebelah gedung Kompas pelurunya datang. Karena dari Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) sudah lihat perkiraannya, dan tembusan kaca yang lobangnya," jelas Wenny.

"Dan (pelurunya) tembus ke plafonnya itu sempurna banget. Jadi betul-betul tembakan yang profesional," imbuhnya.

Ia mengaku, selama ini tidak pernah ada ancaman yang dilancarkan kepadanya. Namun, ia menduga, kejadian ini ada hubungannya dengan Komisi III dan kondisi politik saat ini.

Sekitar 10 menit setelah tembakan terjadi di ruangan Wenny, suara tembakan kembali terdengar. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, tembakan tersebut menyasar ruangan anggota DPR Golkar Bambang Heri Purnomo.

"Sepuluh sampai 15 menit kemudian (jeda waktu penembakan). Ruang 1601 dulu, baru 1313. Gerindra duluan baru Golkar," jelas Dasco.

Dasco menjelaskan, tembakan di ruangan Bambang Heri tersebut menembus kerudung salah satu staf ahli. Meski peluru menembus kerudung, namun beruntung, staf ahli yang belum diketahui namanya tidak terluka.

"Itu tadi kita lihat, tenaga ahlinya Pak Bambang itu, sama Pak Wenny Warouw. Itu kemudian memakai kerudung, dan dari kerudungnya itu tembus dari kiri ke kanan, nyaris, untung kepala enggak kena," kata Dasco.

Saat ini, Wenny dan kedua tamunya, Hesky Roring dan AKBP Ronal Rumondor, serta Bambang dan staf ahlinya tengah diperiksa sebagai saksi. Belum diketahui pelaku dan motif dalam kejadian ini.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews