Nasib Nahas Sekeluarga Saat Rumah Mereka Ambruk Dihantam Ombak

Nasib Nahas Sekeluarga Saat Rumah Mereka Ambruk Dihantam Ombak

Kondisi rumah yang ambruk ke laut di hantam ombak besar di Tambelan. (Foto: ist)

Bintan - Sebuah rumah pantai ambruk ke bawah laut usai diterpa gelombang dan angin kencang di tambelan. Cuaca ekstrem memang melanda Kepri dalam beberapa hai ini.

Rumah warga RT 01/01, Desa Kampung Melayu, Kecamatan Tambelan itu diduga memiliki pondasi yang mulai rapuh awalnya. Kejadian yang menyita perhatian ini, terjadi Sabtu (13/10/2018) siang lalu sekitar pukul 11.45 WIB.

Sekeluarga yang berada di dalam rumah tersebut yaitu Hendri dan istrinya bernama Erni serta ketiga anaknya ikutan kecebur ke laut bersama rumahnya. Beruntung dalam peristiwa itu mereka berhasil menyelamatkan diri.

Hendri mengaku sebelum kejadian dia sempat mendengarkan suara kayu patah dari bawah rumahnya. Suara itu muncul berkali-kali namun dia bersama istri dan ketiga anaknya tidak menyadari bahwa suara itu berasal dari tiang pancang rumahnya.

"Ketika itu kami beranjak dan hendak keluar dari rumah. Tapi tiba-tiba saja rumah yang kami tempati ambruk dan jatuh ke dalan laut. Kami juga ikutan kecebur dan langsung menyelamatkan diri," ujarnya, kemarin.

Usai menyelamatkan diri, kata Hendri, dia melihat kondisi rumahnya sudah parah. Sebagian rumahnya juga telah tenggelam ke dasar laut.

"Saya dan keluarga tak bisa tinggal di rumah lagi. Jadi mengungsi di gedung PNPM Desa," jelasnya.

Camat Tambelan, Hidayat membenarkan adanya musibah ambruknya rumah salah satu warga di wilayahnya. Kejadian tersebut juga mendapatkan perhatian warga lainnya serta pihak desa dan kecamatan.

Bahkan mereka langsung membantu membersihkan dan menyelematkan harta benda para keluarga ini.

"Satu keluarga yang tinggal di rumah itu selamat semua. Namun rumahnya rusak parah dan beberapa barang rusak juga akibat tenggelam di laut," katanya.

Dari informasi yang didapatinya, penyebab rumah itu ambruk dan tenggelam kelaut dikarenakan tiang pancang atau penyangga rumahnya patah.

"Tiang penyanggah rumah sudah berusia lama dan lapuk. Di saat gelombang dan angin kencang, tiang tak mampu menahan beban rumah yang semi permanen itu sehingga ambruk," sebutnya.

Hidayat menambahkan Kecamatan Tambelan sedang dilanda cuaca ekstrim. Diantaranya gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan lebat.

(ary)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews