Disdik Kota Batam Minta Sekolah Batasi Siswa Pakai Gadget

Disdik Kota Batam Minta Sekolah Batasi Siswa Pakai Gadget

Ilustrasi

Batam - Maraknya kasus pornografi pada anak di Batam tak lepas dari semakin familiarnya anak-anak dengan gawai atau gadget. Dengan ponsel pintar di tangan, anak-anak akan dengan mudah terpapar konten-konten negatif di internet yang dapat memicu perbuatan asusila.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam Hendri Arulan mengaku sangat terpukul atas maraknya kasus pornografi anak di Batam, terutama di kalangan anak SD. Untuk itu dia meminta semua pihak, baik sekolah maupun orangtua, untuk membatasi dan memperketat pengawasan anak dalam menggunakan gadget. 

“Kalau di sekolah siswa sudah kami larang bawa telepon genggam. Tapi di luar sekolah kami tak bisa memantau,” kata Hendri Arulan, Rabu (10/10).

Hendri menyebut, beberapa sekolah memang masih mengizinkan siswa-siswinya membawa ponsel. Namun ponsel yang boleh dibawa hanyalah ponsel biasa, bukan ponsel kategori ponsel pintar. 

Telepon genggam itu untuk mengabari orangtua siswa untuk penjemputan pulang sekolah. Hendri menegaskan, aturan bebas ponsel pintar di sekolah ini harus ditegakkan oleh seluruh sekolah di Batam. 

Khususnya sekolah negeri. Pihak sekolah harus rutin melakukan pemeriksaan. Jika ada siswa yang kedapatan membawa ponsel dengan fasilitas multimedia, guru harus menyitanya.

Namun kebijakan itu tidak beguna tanpa diikuti langkah yang sama dari para orangtua. Menurut Hendri, saat anak-anak berada di rumah, hendaknya juga dilakukan kontrol yang ketat dalam penggunaan ponsel pintar dan internet. “Jangan hanya membelikan saja tapi juga harus mengawasi apa yang mereka lihat di telepon genggam anak,” katanya.

Selain membatasi penggunaan gadget, Disdik Kota Batam juga akan memperkuat pendidikan karakter pada anak didik. Terkait hal ini, Hendri mengaku akan segera mengumpulkan para Kepala Sekolah negeri se-Kota Batam. 

Menurut Hendri, fenomena pornografi pada anak di Batam sudah masuk tahap yang sangat mengkhawatirkan. Ia berharap hal ini menjadi peringatan bagi para orangtua dan pihak sekolah, agar lebih serius dalam memperhatikan pendidikan moral anak.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews