Johor Bahru Serius Garap Medical Tourism

Johor Bahru Serius Garap Medical Tourism

Columbia Asia Hospital, salah satu destinasi medical tourism di Johor Bahru. (Foto: Dodo/batamnews.co.id)

Johor Bahru - Pariwisata merupakan sektor paling kuat bertahan di tengah melesunya sektor industri lain. Hal ini juga digarap serius oleh pemerintah Malaysia, khususnya Johor Bahru.

Tak hanya menggarap industri pariwisata hiburan, namun juga sektor layanan kesehatan (medical tourism) dijadikan promosi wisata, terutama bagi para pelancong dari luar Malaysia. 

Ahmad Nizam Ahmad, Special Officer to Director Tourism Johor mengatakan keseriusan pihaknya menggarap sektor medical tourism disadari atas komitmen pemerintah Malaysia dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi warganya.

Dia menyebut layanan kesehatan bagi warga setempat mudah diakses dan tarifnya sangat murah.  Misal, bagi warga lokal yang sakit dan berobat ke rumah sakit atau klinik pemerintah hanya diwajibkan membayar RM1 atau setara sekitar Rp3500. Dengan membayar RM1, warga sudah memperoleh penanganan medis oleh dokter dan mendapatkan obat. 

"Hal itu kami kembangkan lagi untuk mempromosikan layanan kesehatan ini ke negara lain seperti Indonesia," kata Nizam dalam perbincangan dengan batamnews.co.id.

Menurut dia, Johor terus berinovasi dalam layanan kesehatan ini dan bisa dijadikan tujuan utama ataupun alternatif bagi para pasien untuk berobat. Layanan kesehatan di Johor, kata Nizam, sama bagusnya dengan Singapura. 

"Bedanya kami adalah harga yang lebih terjangkau dengan fasilitas yang kurang lebih sama dengan Singapura," kata dia.

Saat ini, lanjut Nizam, Johor terus berpacu untuk mengembangkan medical tourism ini. Berbagai fasilitas dan kemudahan akses bagi pasien untuk berobat terus diwujudkan.

Dia menjelaskan, di Malaysia ada tiga wilayah yang selama ini menjadi brand image medical tourism ini. Selain Johor, Nizam menyebut Melaka dan Pineng sudah lebih dulu terkenal. 

"Mereka (Melaka dan Pineng) terus berlari, maka kami harus berpacu agar tak ketinggalan," kata Nizam.

Setidaknya ada ratusan rumah sakit, klinik baik swasta dan yang dikelola pemerintah beroperasi di Johor Bahru. Mereka membekali operasinya dengan peralatan yang cukup canggih, dokter berpengalaman dan layanan terbaik bagi para pasien.

Salah satu rumah sakit yang beroperasi di Johor Bahru adalah Columbia Asia Hospital. Rumah sakit swasta ini berada di kawasan Iskandar Puteri. 

"Rumah sakit ini dibangun pada 2011 dan beroperasi dua tahun kemudian, tepatnya 2013," kata Elaina Tan, Marketing Manager Columbia Asia Hospital, Kamis (4/10/2018).

Pada awalnya, lanjut Elaina, Columbia Asia Hospital hanya melayani masyarakat Johor Bahru saja. Namun dalam perkembangannya, rumah sakit ini terus dilengkapi fasilitasnya sejak 2013.

"Bangunan terus dikembangkan. Ada dua tower yang kami miliki. Mulai Juni 2018, kami mulai melayani pasien yang bukan hanya dari Malaysia tapi juga Singapura dan bahkan Indonesia," ujar dia.
 
Setidaknya saat ini Columbia Asia Hospital menyediakan 150 bed bagi pasien, dengan komposisi di berbagai kelas. Akan tetapi, mereka hanya menyediakan kamar rawat inap dengan 1 bed dan 2 bed saja.

"Tarif rawat inap dimulai dari RM600 per malam," imbuh dia.

Adapun layanan kesehatan yang diberikan antara lain medical check up, penanganan dan operasi jantung, orthopedi, bedah dan pemberian vaksinasi bagi anak-anak dan dewasa.

Khusus jantung, layanan ini menjadi unggulan dari Columbia Asia Hospital. 

Elaina mengakui jumlah pasien asing memang belum begitu banyak. Untuk pasien dari Indonesia, dia menyebut hanya sekitar 50 pasien per bulan selama 2017 lalu.

"Makanya, kami serius mempromosikan layanan kesehatan ini ke masyarakat  Indonesia. Tahun depan kami juga akan promosikan ke Thailand dan Singapura," tutur dia.

(dod)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews