Ada 71 Warga Asing Saat Gempa dan Tsunami di Palu

Ada 71 Warga Asing Saat Gempa dan Tsunami di Palu

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 71 warga negara asing (WNA) yang menjadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu serta Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sebagian WNA masih belum diketahui keberadaannya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebagian besar WNA yang berada di Sulteng saat gempa Palu dan Donggala dilaporkan dalam kondisi aman. Beberapa turis asing itu juga telah dievakuasi ke Jakarta.

"Satu WN Australia dan satu WN Belgia sudah dievakuasi ke Jakarta," ujar Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Sementara lima WNA lainnya belum diketahui keberadaannya hingga pukul 14.30 WIB. Kelima WNA tersebut antara lain, satu warga negara Korea Selatan, satu WN Malaysia, dan tiga WN Prancis.

"Satu WN Korea Selatan kondisi belum diketahui, tapi diduga posisinya di Hotel Roa Roa, Palu yang runtuh karena gempa," kata Sutopo.

Selain itu, satu WN Jerman dikabarkan dalam kondisi aman dan saat ini masih berada di John Dive Resort Donggala. 10 WN Vietnam juga dikabarkan dalam kondisi aman di Posko Bandara Mutiara Palu.

"32 WN Thailand di Palu dalam kondisi aman. Dan terakhir 21 WN Tiongkok juga dilaporkan aman di Hotel Best Western, Palu," ucap Sutopo.

Sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa Palu dan Donggala. Korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa yang diikuti oleh tsunami.

"Jumlah korban jiwa per 30 September 2018 pukul 13.00 WIB 832 orang meninggal dunia," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Menurut dia, mayoritas korban merupakan warga Palu sebanyak 821 orang. Sementara, 11 korban lainnya merupakan warga Donggala.

BNPB juga mencatat 540 orang luka berat. Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit.

Sebanyak 16.732 jiwa lainnya mengungsi. Mereka mengungsi di 24 titik di Palu dan Donggala.

"Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi, korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan daerahnya belum terjangkau tim SAR," ujar Sutopo.

(*)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews